Sukses

LIPI Temukan Fitoplankton Berbahaya di Teluk Kodek, Lombok

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan beberapa jenis fitoplankton berbahaya di Teluk Kodek, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan beberapa jenis fitoplankton berbahaya di Teluk Kodek, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Peneliti Balai Bio Industri Laut (BBIL) LIPIVarian Fahmi mengatakan, di Teluk Kodek tercatat 66 spesies di antaranya ada beberapa jenis fitoplankton berbahaya baik toksik maupun non toksik.

Beberapa jenis dari genus Gonyaulax mampu menghasilkan toksin yang bisa menyebabkan kelumpuhan dan berujung kematian pada manusia. Penyakit itu dikenal dengan keracunan kerang paralitik atau Paraytic Shellfish Poisoning (PSP).

Kemudian, terdapat beberapa spesies dari genus Ceratium yang tergolong berbahaya namun bersifat non-toksik yang ditemukan di Teluk Kodek.

Beberapa spesies tersebut diantaranya Ceratium furca yang dapat menyebabkan kematian pada ikan seperti golongan ikan bawal, dan Ceratium fusus yang dapat menyebabkan anoksia di dasar perairan sehingga menyebabkan kematian pada larva invertebrata.

Ada juga beberapa spesies dari genus Dinophysis yang ditemukan di Teluk Kodek dapat menghasilkan racun yang disebut asam okadaat (okadaic acid) sehingga termasuk dalam fitoplankton berbahaya.

Penyakit yang disebabkan racun tersebut dikenal dengan keracunan kerang diaretik atau Diarrhetic shellfish poisoning (DSP).

Keracunan DSP pada manusia, ujar Varian, dapat terjadi karena mengkonsumsi hewan laut bercangkang terutama kerang yang sudah mengandung asam okadaat.

Gejala yang diakibatkan penyakit tersebut adalah gangguan pencernaan atau diare, mual dan muntah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beberapa yang Menguntungkan

Beberapa jenis fitoplankton, kata Varian dapat menguntungkan manusia.

"Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis- jenis fitoplankton di laut, khususnya yang berada di Teluk Kodek, Lombok Utara," kata Varian seperti dikutip dari Antara.

Varian menuturkan beberapa jenis fitoplankton yang hidup di perairan memiliki peran dalam jaringan makanan dan proses biogeokimia di laut.

Fitoplankton juga berperan penting dalam memproduksi kebutuhan oksigen dunia dan siklus biogeokimia secara global karena penggunaan senyawa karbon dalam proses fotosintesis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.