Sukses

Dukcapil Kemendagri Temukan Ada Warga Punya Mobil Dapat Bansos

Dukcapil Kemendagri terus berkoordinasi bersama kementerian atau lembaga untuk terus mencocokkan serta memadankan data NIK dengan jatah penerima bansos.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh mengungkap, ada masyarakat yang menerima bantuan sosial (bansos) Covid-19, ternyata memiliki mobil.

Hal tersebut diketahui usai pihak Dukcapil melakukan integrasi data untuk penyaluran beragam bansos dari kementerian atau lembaga melalui sistem Nomor Induk Kependudukan (NIK).

"Sehingga kita bisa tahu dalam sistem kita nampak satu penduduk ini, punya mobil, punya bantuan apa itu bisa mulai kelihatan ini," kata Zudan saat webinar melalui kanal Youtube KPK RI, Kamis (19/8/2021).

Zudan menyampaikan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi bersama kementerian atau lembaga untuk terus mencocokkan serta memadankan data NIK dengan jatah penerima bansos.

"Nanti kami bersama kementerian lembaga untuk mulai memilah yang sudah dapat bantuan misal A tidak dapat bantuan B, atau kalau secara aturan masih bisa dapat bantuan, berapa dia dapat bantuan," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menerima beragam bansos

Dari materi yang ditampilkan Zudan saat webinar, terlihat beberapa data warga yang identitas dan namanya diburamkan. Tercatat warga itu memiliki mobil, namun turut menerima bansos.

Bantuan yang mereka terima seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Program Bantuan Iuran (PBI), Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), subsidi listrik PLN, Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).

"Kami blur gambarnya. Dia punya kendaraan bermotor, satu motor, satu mobil, menerima bansos PKH, menerima PBI, peserta BPJS Kesehatan, masuk dalam DTKS, dan menerima subsidi listrik PLN," kata Zudan.

Dia mengatakan, pihaknya masih memerlukan seleksi agar bansos yang disalurkan tepat sasaran. "Ini kita coba terus melakukan sebuah sistem yang bisa memilah agar ada ketepatan agar lebih akurat lagi dalam bantuan sosial," tandas Zudan.

 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.