Sukses

Alasan Pemkot Depok Tidak Membuka Mal Meski Wilayahnya Sudah Zona Orange

Dadang menuturkan, selain menutup mal, Pemerintah Kota Depok melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) berpergian dengan perjalanan dinas keluar Daerah.

Liputan6.com, Depok - Walaupun Kota Depok masuk pada zona orange, namun tidak berarti akan memberikan kebijakan pembukaan mall layaknya di DKI Jakarta. Tidak hanya itu, penyekatan jalan telah ditiadakan di Kota Depok yang sebelumnya diterapkan untuk mengatur mobilitas warga.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, Pemerintah Kota Depok belum memperbolehkan mall dibuka seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Hal itu dikarenakan kebijakan dari Pemerintah Pusat hanya di sejumlah kota besar.

“Pertimbangannya karena dalam Inmendagri itu sudah tegas bahwa uji coba dibuka mall itu hanya di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Semarang,” ujar Dadang, Sabtu (14/8/2021).

Dadang menjelaskan, untuk mal-mal wilayah Bogor, Depok dan Bekasi belum diperbolehkan dibuka karena kebijakannya hanya untuk Ibukota Provinsi di Pulau Jawa. Meskipun di wilayah tersebut Mall sudah dibuka, namun terdapat persyaratan yang harus dipenuhi warga untuk dapat masuk ke dalam pusat perbelanjaan. 

“Jadi hanya Jakarta saja uji coba, persyaratannya dengan vaksin bagi warga yang ingin ke Mall,” ungkap Dadang.

Dadang menuturkan, selain menutup mal, Pemerintah Kota Depok melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) berpergian dengan perjalanan dinas keluar Daerah. Larangan itupun merujuk dari peraturan Inmendagri yang telah melarang ASN melakukan perjalanan dinas.

“Jadi bimtek, meeting segala macam dilaporkan secara daring, itu kita masih ketatkan,” terang Dadang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ganjil Genap di Depok

Saat disinggung terkait larangan Mall tidak boleh dibuka karena cakupan vaksinasi warga masih 25 persen dari jumlah target, Dadang menepis anggapan tersebut. Dirinya menegaskan pembukaan mall hanya diperuntukan untuk ibu kota Provinsi.

“Tapi memang harus diantisipasi ketika mall Jakarta dibuka, antisipasi di weekend, kami mohon perhatian juga jangan sampai banyak warga Jabodetabek menyerbu Mall Jakarta,” ucapnya.

Dadang menuturkan, untuk mengurangi mobilitas warga untuk melakukan pembatasan kendaraan melalui ganjil genap, Pemerintah Kota Depok masih menunggu instruksi dari Menteri perhubungan. Rencananya pengurangan mobilitas kendaraan akan diikuti wilayah penyangga Jakarta.

“Nanti akan berkembang ke wilayah aglomerasi, kami mau melangkah tapi kita juga melihat rujukan dari Pemerintah Pusat,” pungkas Dadang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.