Sukses

Menko PMK: Ketersediaan Obat Covid-19 Jangan Hanya di RS, Harus Sampai ke Puskesmas

Pemerintah ingin memastikan ketersediaan obat untuk mencegah atau menekan angka kematian pasien Covid-19, baik yang di RS maupun yang sedang isolasi mandiri (isoman).

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah ingin memastikan ketersediaan obat untuk mencegah atau menekan angka kematian pasien Covid-19, baik yang di RS maupun yang sedang isolasi mandiri (isoman).

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut saat ini terjadi kelangkaan obat yang digunakan dalam menangani pasien Covid-19. Hal itu tidak hanya terjadi di satu daerah, bahkan berskala nasional.

"Masalah obat ini nanti saya diskusikan dengan Pak Menkes. Untuk pengadaan obat-obat tertentu terutama yang bergejala berat dan kritis, termasuk jarang di sini (Kalsel) obatnya. Dan ini persoalan nasional karena obat-obat ini masih impor," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/8/2021).

Di antara obat tersebut, menurutnya, obat antivirus yang paling penting harus dijamin ketersediaannya. “Ketersediaan obat antiviral tidak boleh hanya ada di RS, melainkan harus tersedia di tingkat bawah yakni puskesmas,” terangnya.

"Masalahnya kelangkaan obat-obat ini juga sudah sangat mendesak. Memang di samping langka, kebutuhannya mendesak karena untuk mereka yang kondisinya buruk dan kritis," tambah Menko PMK.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banyak yang Anggap Tak Berbahaya

Selain itu, Menko PMK juga menyiroti banyak masyarakat enggan untuk lapor ke puskesmas karena menganggap Covid-19 tidak berbahaya. Kendati ada juga yang sebaliknya, mereka yang berstatus OTG justru langsung datang ke RS.

"Inilah pentingnya juga memberikan edukasi dan pengetahuan kepada masyarakat. Covid-19 ini jangan ditunda-tunda, jangan kemudian ditahan-tahan, harus lapor kemudian dibawa ke RS. Akan tetapi, memang sebaiknya kalau masih OTG jangan keburu-buru dibawa ke RS, lapor dulu ke puskesmas," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.