Sukses

Kemenkes Sebut Pasien Rawat Inap Akibat COVID-19 di Luar Pulau Jawa-Bali Meningkat

Pasien COVID-19 yang menjalani rawat inap di luar Pulau Jawa dan Bali meningkat dalam sepekan terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Pasien COVID-19 yang menjalani rawat inap di luar Pulau Jawa dan Bali meningkat dalam sepekan terakhir. 

"Trend rawat inap 100.000 per minggu yang kita lihat terjadi peningkatan terutama terjadi di luar Jawa dan Bali," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Rabu (4/8/2021), seperti dikutip dari Antara.

Namun, secara nasional penggunaan tempat tidur di rumah sakit untuk ruang isolasi dan ICU pasien COVID-19 turun signifikan.

Sejumlah provinsi yang masih memiliki keterisian tempat tidur isolasi lebih dari 80 persen yaitu Sumatera Barat, Bangka Belitung, Yogyakarta, Bali, Kalimantan Timur dan Gorontalo.

Sedangkan penggunaan tempat perawatan ICU yang lebih dari 80 persen berada di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten dan Kalimantan Timur.

Pemerintah, kata Nadia juga terus memantau pergerakan penduduk menggunakan data Google Mobility untuk mengetahui potensi dampaknya dalam penambahan kasus COVID-19.

Menurut Nadia, sudah mulai nampak adanya tanda-tanda peningkatan pergerakan penduduk di sejumlah provinsi yang berpotensi meningkatkan penyebaran COVID-19. Berdasarkan pantauannya, kenaikan pergerakan pada sektor ritel dan transit seperti restoran, kafe, dan pusat perbelanjaan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berpotensi Terjadi Penularan

Menurut Nadia, peningkatan pergerakan ini akan berpotensi terjadi interaksi antarmasyarakat dan mempengaruhi potensi penularan.

"Oleh karena itu kami imbau kepada para pelaku usaha yang sudah mulai beroperasi untuk memastikan tamu atau pengunjung untuk selalu menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan aturan PPKM level 3 dan level 4," katanya.

Selain itu, kata Nadia, upaya vaksinasi juga harus dipercepat sesuai dengan target yang telah ditetapkan dengan memprioritaskan populasi berisiko tinggi dan populasi rentan.

"Sangatlah penting upaya untuk memutuskan rantai penularan sejak dari hulu agar sistem kesehatan tidak terbebani nantinya dan mampu menekan angka kematian," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19