Sukses

Top 3 News: Geger Prank Sumbangan Rp 2 Triliun Keluarga Mendiang Akidi Tio

Bantuan sebesar Rp 2 triliun tersebut disalurkan melalui dokter keluarga mendiang Akidi Tio, Prof Hardi Darmawan, Senin 26 Juli 2021. Seharusnya cair pada Senin, 2 Agustus, namun tidak ada.

Liputan6.com, Jakarta Heriyanti, anak mendiang almarhum Akidi Tio, pengusaha sukses asal Kota Langsa, Kabupaten Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) kini telah ditetapkan tersangka atas dugaan penipuan  sumbangan untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) sebesar Rp 2 triliun.

Sebelumnya, lewat dokter mendiang Akidi Tio, donasi untuk penanganan Covid-19 tersebut secara simbolis diberikan kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri di Gedung Mapolda, Senin, 26 Juli 2021.

Uang tersebut lalu dikatakan akan cair pada Senin, 2 Agustus kemarin. Namun, hingga hari yang dijanjikan, sumbangan tersebut tidak ada kabarnya. Anak bungsu Akidi Tio itu pun langsung diamakan. Berita ini terpopuler pertama di top 3 news, Senin, 2 Agustus 2021. 

Sementara itu, pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga tak kalah menyita perhatian publik Tanah Air. Budi mengatakan bahwa pasien Covid-19 banyak yang meninggal dunia setelah dibawa ke Rumah Sakit (RS) dalam beberapa hari belakangan.

Hal ini, menurut Budi disebabkan karena terlambat ditangani di RS dan memiliki saturasi oksigen di bawah 90. 

Terkait diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 atau tidak, kini terjawab sudah. Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperpanjang level 4 hingga 9 Agustus. 

Sebelumnya, PPKM level 3 dan 4 di Jawa-Bali diterapkan Mulai Senin, 26 Juli hingga Senin, 2 Agustus kemarin. Kebijakan tersebut diberlakukan untuk menekan angka kasus positif yang terus meningkat. 

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Senin 2 Agustus 2021:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. 5 Prank Sempat Buat Gaduh Indonesia, Si Jenius Dwi Hartanto hingga Akidi Tio

Masyarakat Indonesia belum lama ini dibuat heboh sekaligus terkesan dengan aksi sosial keluarga pengusaha mendiang Akidi Tio asal Kabupaten Aceh Timur, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Pasalnya, keluarga mendiang Akidi Tio yang merupakan salah satu pengusaha sukses asal Kota Langsa Kabupaten Aceh Timur NAD itu menyumbangkan uang secara simbolis dalam jumlah yang fantastis. Rp 2 triliun.

"Ini luar biasa, ada yang memberikan bantuan untuk penanganan Covid-19, berupa uang sebesar Rp 2 triliun," ujar Gubernur Sumsel Herman Deru usai penyerahan bantuan Covid-19, Senin 26 Juli 2021.

Namun terungkap, rupanya uang Rp 2 triliun yang seharusnya cair hari ini, Senin (2/8/2021) tak juga nampak. Anak bungsu Akidi Tio, Heriyanti dijemput langsung oleh Direktur Intelkam Polda Sumsel Kombes Ratno Kuncoro.

Kejadian yang sempat menggemparkan Indonesia ini pun bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya pada 2017 silam, nama Dwi Hartanto sempat membuat bangga bangsa Indonesia.

Pemuda itu mengaku telah mendulang segudang prestasi di bidang aeronautika. Kabar prestasinya itupun banyak dimuat di berbagai media di Tanah Air.

Bahkan kepada Liputan6.com medio Februari lalu, Dwi mengaku telah menamatkan studi doktoralnya di TU-Delft bidang kedirgantaraan, dengan beasiswa dari pemerintah Belanda.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Menkes: Pasien Covid-19 Wafat di RS Lebih Cepat, 3-4 Hari Sudah Tutup Usia

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui bahwa angka kematian pasien Covid-19 meningkat dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, kata dia, pasien Covid-19 banyak yang meninggal dunia setelah dibawa ke Rumah Sakit (RS).

"Yang wafat di rumah sakit mendadak jadi lebih cepat, biasanya rata-rata sebelumnya 8 hari, sekarang rata-rata 3 hari 4 hari sudah wafat," jelas Budi Gunadi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (2/8/2021).

Selain itu, dia mengungkapkan akhir-akhir ini banyak pasien Covid-19 di IGD yang meninggal dunia. Padahal, biasanya pasien tutup usia paling banyak yang dirawat di ruang ICU.

"Di IGD (dulu) paling cuma 1 (sampai) 2 persen (yang wafat). Sekarang di IGD hampir 20 persen. Kita heran, kok kenapa orang di IGD jadi banyak yang wafat," ujarnya.

Menurut Budi, hal ini disebabkan banyak pasien Covid-19 yang terlambat tertangani di rumah sakit.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Jokowi: PPKM Level 4 Diperpanjang hingga 9 Agustus 2021

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 dari 3 hingga 9 Agutus 2021. Hal itu disampaikan Jokowi dalam tayangan akun YouTube Sekretariat Presiden.

"Pemerintah melanjutkan PPKM level 4 dari tanggal 3 Agustus sampai 9 Agstus 2021 di beberapa kabupaten kota tertentu," kata Jokowi, Senin (2/8/2021).

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dan 4 di Jawa-Bali sebelumnya diterapkan pada 26 Juli hingga 2 Agustus 2021.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) merupakan bentuk proteksi pemerintah untuk masyarakat dari ancaman penyebaran virus Corona.

"PPKM itu strategi kita untuk mengendalikan. Itu cara memproteksi, seperti disiplin prokes, pakai masker, menjaga jarak, dan mengontrol mobilitas," kata Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, Sabtu 31 Juli 2021 lalu.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.