KPK Minimalisasi Pegawai Terjun ke Lapangan karena Pandemi Covid-19

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia memberikan dampak bagi pemberantasan tindak pidana korupsi. Apalagi, ratusan insan KPK sempat terkonfirmasi terjangkit virus tersebut.

"Pandemi Covid-19 berdampak hampir pada seluruh aktivitas masyarakat, termasuk upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Minggu (1/8/2021).

Ali mengatakan, lantaran ratusan pegawai sempat terkonfirmasi positif Covid-19, pihak lembaga antirasuah harus menyesuaikan kinerja pemberantasan korupsi baik dalam hal pencegahan, penindakan, dan pendidika antikorupsi.

"Melihat kasus positif Covid-19 yang masih relatif tinggi hampir di seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali yang menimpa beberapa pegawai KPK, mengharuskan kami menyesuaikan kondisi tersebut," kata Ali.

Penyesuaian kinerja tak hanya mempertimbangkan kondisi internal di KPK, melainkan mempertingkan juga kondisi ekternal. Sebab, menurut Ali, pemberantasan korupsi melibatkan pihak-pihak eksternal KPK.

Maka dari itu, KPK memutuskan selama pandemi Covid-19 ini untuk memimalisasi pegawai terjun langsung ke lapangan.

"KPK meminimalisasi mobilitas pegawai turun langsung ke lapangan. Sehingga program kegiatan sebagian besar telah beralih ke daring. Meski dalam beberapa hal tetap butuh dilakukan temu fisik, sehingga pelaksanaannya pun tak jarang terkendala," kata Ali.

Ali mengatakan, khusus untuk Direktorat Penindakan, seperti proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan suatu perkara, ada beberapa hal yang mengharuskan tim KPK turun langsung ke lapangan. Misalnya, untuk menghimpun keterangan dan alat bukti.

Saksikan video pilihan di bawah ini: