Sukses

Kementerian BUMN Pastikan Tidak Ada Stok Vaksin Covid-19 yang Dibuang

Pada bulan Agustus 2021, rencananya pemerintah akan mendatangkan 45 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 1,5 dosis vaksin Covid-19 merek Sinopharm telah didatangkan pemerintah pada Jumat (30/7/2021). Vaksin yang datang dalam bentuk bulk atau setengah jadi itu nanti akan diproses terlebih dulu oleh Bio Farma.

"Saat ini jumlah vaksin Covid-19 yang akan diproduksi Bio Farma mencapai 117,3 juta dosis vaksin jadi. Jumlah tersebut akan digunakan untuk percepatan vaksinasi yang ditingkatkan di bulan Agustus nanti," ungkap Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, Kamis, 29 Juli kemarin.

Arya menambahkan bahwa Bio Farma juga telah mendistribusikan 80 juta lebih dosis vaksin jadi ke 34 Provinsi.

"Hingga saat ini stok vaksin Covid-19 di Indonesia cukup untuk digunakan dalam beberapa waktu ke depan. Jadi jika ada pemberitaan yang menyebutkan stok vaksin dibuang, itu tidak benar. Stok vaksin Covid-19 yang ada saat ini membuktikan pasokan vaksin Covid-19 di Indonesia dalam kondisi aman dan stok tersebut akan digunakan untuk percepatan vaksinasi," jelas Arya.

Hingga saat ini, Indonesia telah mengamankan 174,6 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk dan jadi. Pada bulan Agustus 2021, rencananya pemerintah akan mendatangkan 45 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer.

"Dengan rencana dan stok yang sudah diamankan, Indonesia bisa memastikan pelaksanaan vaksinasi di Agustus aman dan bisa ditingkatkan untuk memenuhi target. Tentunya penggunaan vaksin tersebut akan diatur oleh pemerintah," kata Arya.

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, stok vaksin Covid-19 yang akan digunakan nantinya diharapkan dapat digunakan dengan cermat.

Diharapkan vaksin yang tersedia selain untuk memperluas cakupan vaksinasi masyarakat di daerah, juga mempertimbangkan agar masyarakat yang menerima dosis pertama dipastikan mendapat dosis kedua pada waktunya.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perlu Ada Pengaturan Jadwal Vaksinasi

Menurut Nadia, selain mengejar cakupan vaksinasi agar 70% masyarakat telah menerima dosis pertama, perlu adanya pengaturan jadwal vaksinasi bagi penerima dosis pertama dan pengelolaan stok vaksin yang baik.

Hal ini untuk memastikan setiap orang yang telah mendapatkan dosis pertama akan mendapatkan vaksinasi dosis kedua tepat waktu. Karena kedatangan vaksin ke Indonesia juga secara bertahap.

"Di tengah tingginya minat masyarakat untuk mengikuti vaksinasi, kami menghimbau pelaksana vaksinasi di seluruh Indonesia agar dapat mencermati pengaturan jadwal yang telah disediakan oleh pemerintah pusat agar jadwal vaksinasi dapat kita jaga dengan baik sesuai dengan ketersediaan vaksin yang kita terima secara bertahap dari produsen vaksin sampai Desember 2021," jelas dr Nadia.

Sementara itu, laju vaksinasi harian hingga akhir Juli 2021 telah menyentuh angka rata-rata 1,1 juta dosis perhari. Dengan skema kedatangan vaksin yang baik seperti saat ini, diperkirakan laju vaksinasi bisa menyentuh angka 2 juta dosis per hari di Agustus nanti.

Kementerian Kesehatan bahkan berencana mendorong laju vaksinasi di 54 Kabupaten/Kota di wilayahaglomerasi di Jawa Bali. Dengan menggandeng pemerintah daerah, TNI/POLRI, lembaga lain,dan swasta, Kemenkes meyakini akan menggenjot cakupan vaksinasi 70% untuk dosis pertama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.