Sukses

PPKM Level 4 di Surabaya Diklaim Berhasil Tekan Kasus Positif Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Surabaya dr Febria Rachmanita mengungkapkan, PPKM Level 4 diklaim berhasil menekan kasus konfirmasi positif Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Surabaya dr Febria Rachmanita mengungkapkan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 diklaim berhasil menekan kasus konfirmasi positif Covid-19.

Hal itu, menurut dia juga terlihat dari Bed Occupancy Rate (BOR) Rumah Sakit (RS) Rujukan Covid-19 di Kota Pahlawan menurun.

"BOR sudah menurun dibanding awal kasus satu sampai dua minggu lalu 98 persen, saat ini 87 atau 88 persen. Cuma memang kalau positivity rate masih tinggi 29 persen," ujar Febria, Jumat (30/7/2021).

Selain itu, lanjut dia, sudah aktifnya rumah sehat yang didirikan Pemkot Surabaya di tiap kelurahan, kemudian RS Lapangan Tembak Kedung Cowek, dan RS Gelora Bung Tomo mampu menekan beban RS Rujukan.

Sebab, kata dia, semua yang tidak bergejala maupun bergejala ringan-sedang Covid-19 dibawa ke rumah sakit tersebut.

Kadinkes yang akrab disapa Feny itu mengatakan, saat ini Pemkot Surabaya sudah tidak memperbolehkan warga melakukan isolasi mandiri di rumah untuk menekan risiko kematian karena penanganan yang tidak sesuai.

"Isoman sekarang sudah enggak bisa, kita bawa ke rumah sehat atau Asrama Haji. Pak Wali kota (Eri Cahyadi) enggak ingin ada kematian di rumah, sehingga dibawa ke rumah sehat atau Asrama Haji bagi yang OTG maupun bergejala ringan agar mereka terawasi," terang dia.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Vaksinasi Covid-19 di Surabaya

Feny juga menyampaikan, pihaknya memiliki target sasaran 2.210.000 sekian warga yang harus divaksin apabila ingin mencapai target 70 persen herd immunity.

"Secara keseluruhan, kurang lebih sudah 1,4 juta lebih warga yang mendapat dosis pertama, kemudian 700 ribu sekian yang sudah dosis kedua. Target kita 2.210.000 warga yang tervaksin," ungkap dia.

Hanya saja, ia mengaku, saat ini vaksinasi agar terhambat karena stok vaksin sudah habis. Namun, ia sudah mengajukan penambahan vaksin kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.

Menurut Feny, Kemenkes sendiri saat ini kemungkinan baru mendapat kiriman vaksin dari luar negeri minggu ini. Sehingga, untuk pendistribusian juga butuh waktu kemungkinan selama satu minggu.

"Kota Surabaya kehabisan vaksin, sehari target kita bisa sampai 30 hingga 50 ribu. Saya sudah menghubungi Kemenkes kemungkinan baru datang 28 Juli datang dari luar negeri, kira-kira baru akan datang di Surabaya minggu depan. Itu vaksin Sinovac dan Astrazeneca," jelas Feny,

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Pemkot Surabaya masih menunggu kiriman Kemenkes. Berdasarkan informasi, Jawa Timur mendapat kiriman sekitar 800 ribu dosis.

"Hari ini turun 800 ribuan ke provinsi, namun kita gak tahu dapat berapa dari provinsi. Tapi, Pak Pangdam bilang ada data sekitar 900 ribuan hampir 1 juta vaksin dari Panglima TNI untuk Kota Surabaya. Sehingga kami laporkan bahwa tenaga kami siap jika mendapat vaksin," ucap Eri.

Karena itu, ia masih optimis, September nanti sudah mencapai target herd immunity di Kota Pahlawan.

3 dari 3 halaman

Wilayah Jawa-Bali Perpanjang Level PPKM 3 dan 4

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.