Sukses

Pacitan Terancam Tsunami 18 Meter, Risma Minta Pemda Antisipasi dengan Kearifan Lokal

Risma berpesan agar pemda menyiapkan early warning system atau sistem peringatan dini yakni dengan pengawasan pantai melalui alarm yang akan mengingatkan warga di pantai apabila ada indikasi akan terjadi bahaya gempa dan tsunami.

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi gempa bumi yang memicu tsunami di pesisir selatan Jawa. Pacitan merupakan salah satu kabupaten di sana yang dianggap berpotensi untuk terdampak bencana tersebut.

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma dalam Rapat Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Pacitan, Rabu, 28 Juli 2021, berpesan supaya pemda mengantisipasi temuan tersebut. Ia mengimbau agar pemda menggali potensi kearifan lokal guna mempersiapkan hal itu.

Risma mencontohkan tsunami di Aceh pada 2004 silam yang salah satu dampaknya dirasakan di Kabupaten Simeulue. 

"Di sana waktu saya lihat korban yang jatuh tidak banyak. Ternyata ada kearifan lokal seperti bangunan-bangunan rumah yang berupa kayu gitu semacam tahan gempa. Masyarakat (secara turun temurun) juga bisa membedakan gempa yang berpotensi tsunami dan mereka segera lari ke atas bukit. Hal-hal seperti itu yang bisa kita gali," kata dia.

Risma juga berpesan agar pemda menyiapkan early warning system atau sistem peringatan dini yakni dengan pengawasan pantai melalui alarm yang akan mengingatkan warga di pantai apabila ada indikasi akan terjadi bahaya gempa dan tsunami.

Di samping juga agar menyiapkan upaya penyelamatan diri. Hal ini terkait sarana prasarana dan aksesibilitas bagi masyarakat untuk  menyelamatkan diri secepatnya ketika terjadi bencana.

Rambu-rambu petunjuk evakuasi, lanjut Risma dianggap masih kurang. Perlu diperbanyak dan disediakan di tempat-tempat yang memang biasa dikunjungi orang. Lalu jalur evakuasi juga harus diperbanyak serta jembatan menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES) yang terputus harus diperbaiki. 

"Untuk teman-teman Tagana (Taruna Siaga Bencana), saya minta untuk bantu pemetaan evakuasi, hambatannya apa, serta aksesnya seperti apa," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Prakiraan Mengada-ada

Risma menekankan bahwa prakiraan BMKG bukan sesuatu yang mengada-ada. Untuk itu perlu keseriusan dari pemda setempat agar bencana yang terjadi tak menimbulkan banyak korban jiwa.

"Berkali-kali Kepala BMKG menyampaikan, ramalan ini bukan sekedar ramalan, tapi itu hasil analisis dan penelitian dari para ahli tentang kebencanaan. Karena itu alangkah bijaksana kita bisa mengantisipasi agar tidak terjadi korban yang lebih banyak. Sosialisasi pun harus terus menerus dilakukan," tegasnya.

Hadir dalam acara itu Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono. Ia memaparkan bahwa menurut hasil penelitian, Kabupaten Pacitan merupakan salah satu kawasan di garis pantai selatan pulau Jawa yang berpotensi terjadi gempa tsunami. 

"Diperkirakan potensi tsunami dapat terjadi dengan ketinggian gelombang hingga 18 meter dengan waktu tiba sekitar 26 menit setelah terjadi gempa bumi," kata Rahmat. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Tri Rismaharini, sering disapa Risma menjabat sebagai Wali Kota Surabaya untuk kedua kalinya pada periode 2016-2021.
    Tri Rismaharini, sering disapa Risma menjabat sebagai Wali Kota Surabaya untuk kedua kalinya pada periode 2016-2021.

    Tri Rismaharini