Sukses

Polisi Suntik Vaksin Covid-19 Enam Remaja yang Ditangkap Saat Hendak Nonton Demo

Enam remaja yang ditangkap karena diduga hendak nonton demo tolak PPKM di Jakarta itu diberi vaksin Covid-19 sebelum dipulangkan.

Liputan6.com, Jakarta - Aparat kepolisian menyuntikkan vaksin Covid-19 terhadap enam remaja yang ditangkap karena diduga hendak menonton aksi demo menolak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, enam remaja tersebut ditangkap di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. 

"Kita patroli bersama, kita lihat orang kerumunan, terus kita tanya tidak bisa jawab, kita bawa dulu. Kita edukasi saja habis itu kita pulangkan," kata Yusri saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

Yusri menjelaskan enam remaja tersebut awalnya dibawa anggota Polres Metro Jakarta Pusat untuk didata dan diberikan edukasi mengenai kebijakan PPKM saat pandemi Covid-19.

Saat dilakukan pendataan, diketahui bahwa enam remaja tersebut belum divaksinasi Covid-19. Polisi juga melakukan tes usap kepada pemuda remaja tersebut sebelum diberikan vaksin Covid-19.

"Kita periksa mereka swab, negatif, dan kita lakukan vaksin karena mengaku belum divaksin. Sudah dipulangkan sekarang," ujar Yusri dikutip dari Antara.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Seruan Demo Tolak PPKM

Seperti diketahui, di media sosial beredar poster berisi seruan demo bertajuk 'Jokowi End Game'. Terdapat ajakan long march dari Glodok-Istana Negara untuk memprotes PPKM pada Sabtu 24 Juli 2021. 

Aparat Polda Metro Jaya telah mengimbau masyarakat agar tidak turun ke jalan dan menggelar unjuk rasa terkait PPKM. Polda Metro memahami bahwa masyarakat sangat mengharapkan relaksasi kebijakan PPKM.

Namun jika masyarakat terus melanggar protokol kesehatan, seperti membuat kerumunan, yang akan berpotensi memicu lonjakan angka positif Covid-19, maka sulit bagi pemerintah untuk melakukan relaksasi PPKM.

"Bagaimana kita bisa relaksasi, kalau ada kegiatan kerumunan seperti ini lagi. Kasihan rumah sakit, kuburan, sudah penuh," ungkap Yusri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.