Sukses

Polisi: Kebakaran di Gedung BPOM Hanguskan Dokumen dan Perlengkapan Kantor

Wisnu tidak menyebut detail dari barang-barang yang terbakar. Dia hanya mengatakan bahwa barang yang hangus tersebut berada di ruangan standarisasi Napza (narkotika, psikotropika, dan obat terlarang).

Liputan6.com, Jakarta Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakpus Kompol Wisnu Wardhana menyebut jika barang- barang yang hangus terbakar di Gedung Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah sejumlah arsip dokumen dan perlengkapan kantor.

"Arsip-arsip, perlengkapan kantor," kata Wisnu saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (22/7/2021).

Namun demikian, Wisnu tidak menyebut detail dari barang-barang yang terbakar. Dia hanya mengatakan bahwa barang yang hangus tersebut berada di ruangan standarisasi Napza (narkotika, psikotropika, dan obat terlarang).

"Ruang standarisasi Napza," singkatnya.

Adapun diketahui kebakaran tersebut tepatnya berada di Gedung Lorong F Timur dan F Barat seluas 8x25 meter atau 200 meter persegi. Dimana api pertama kali dilaporkan sekitar pukul 21.31 WIB Minggu, 18 Juli 2021.

Lantas, dalam proses pemadaman sebanyak 17 unit mobil pemadam berserta 75 personel berikut pendukungnya seperti 8 pompa dan 9 pendukung, berserta. Kebakaran pun berhasil ditangani dan selesai pukul 00.42 WIB, pada Senin dini hari yang ditaksir kerugiannya bisa mencapai Rp600 juta

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemeriksaan Sejumlah Saksi

Sebelumnya, Kepolisian telah menjadwalkan pemeriksaan pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait insiden gedung F yang terbakar. Pemeriksaan direncanakan pekan ini.

"Minggu ini ya (pemeriksaan pihak BPOM)," kata Kapolsek Johar Baru, Kompol Edison, saat dikonfirmasi, Selasa.

Edison menjelaskan, pihak yang diperiksa adalah penanggung jawab terkait pengerjaan perbaikan panel listrik yang dilakukan lima pekerja. Sedangkan lima pekerja sudah diperiksa lebih dulu pada Senin (19/7) kemarin.

"Dari pihak BPOM. Yang dari (penanggung jawab 5) pekerja itu siapa. Hubungannya kepada pekerja itu," katanya.

Hasil pemeriksaan terhadap lima pekerja tersebut akan diklarifikasi ke pihak BPOM sebagai bahan pengembangan kasus ini.

"Kemarin meriksa saksi-saksi dulu, terus hubungannya gimana, hubungan kerjanya gimana, hubungan kerja ini sama BPOM gimana. Untuk yang selanjutnya masih kita kembangkan," lanjutnya. 

 

Reporter: Bachtuaridin Alam

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.