Sukses

Pangdam Jaya: Ada Beberapa RT/RW Justru Buka Jalan Tikus ke Jakarta

Meski begitu, ia menyebut untuk sebagian besar RT dan RW sudah bekerja bagus dalam membantu petugas untuk melakukan penyekatan.

Liputan6.com, Jakarta - Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji mengatakan, ada sebagian RT, RW yang justru membantu masyarakat untuk memasuki wilayah Jakarta yang saat ini sedang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masayarakat atau PPKM Darurat di Jawa dan Bali.

"Beberapa kita lihat bahwa sebagian diantara rekan-rekan yang seharusnya membantu kami berusaha untuk mengurangi mobilitas, justru mereka membuka peluang. Seperti buka pintu jalan-jalan kecil, sehingga kembali Jakarta yang kita pusatkan di sini untuk bisa mengurangi kepadatan dan mengurangi mobilitas mereka, akhirnya tetep saja bisa masuk," kata Mulyo Aji saat melakukan pengecekan penyekatan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/7/2021).

"Maka dari itu kita perlu memberikan stressing kepada RW, RT, kemudian yang memiliki wilayah di perumahan untuk supaya membantu. Karena ini adalah demi kemanusiaan," sambungnya.

Meski begitu, ia menyebut untuk sebagian besar RT dan RW sudah bekerja bagus dalam membantu petugas untuk melakukan penyekatan.

"Sebagian besar sudah bekerja bagus, tetapi yang ada adalah tadi berapa kita temukan itu memberikan peluang orang-orang berjalan. Memberikan orang peluang yang artinya berjalan, artinya apa? artinya di RT RW tadi pasti bisa kena penyakit, yang indikator kinerja RW, RT, Kelurahan itu adalah berkurangnya jumlah orang yang terkena Covid-19," sebutnya.

"Nah kalau ada orang lewat keluar-masuk di wilayahnya, artinya apa. Dia bisa kena, indikatornya pada mereka juga, enggak akan berkurang dan tidak akan hilang. Itulah yang kami mau," tambahnya.

Jenderal bintang dua ini menjelaskan, pekerjaan penyekatan atau mengurangi mobilitas warga bukan hanya pekerjaan TNI-Polri serta Pemda saja.

"Tolong jelaskan, tolong sampaikan kepada masyarakat ini pekerjaan mereka bukan pekerjaan kami saja. Kami di sini bekerja atas nama kemanusiaan, indikator TNI-Polri, Pemda sama. Satu untuk bisa membatasi mobilitas, kedua berkurangnya jumlah orang yang terkena penyakit atau Covid," jelasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banyak Lubang Tikus

Menurutnya, jika seseorang tetap berada di rumah saja dan tidak berpergian, maka secara otomatis virus Covid-19 akan mati dengan sendirinya.

"Logikanya kalau orang bepergian dengan menggunakan perlengkapan yang jelas, seperti saya ini insya Allah tidak terjadi masalah. Begitu ada, berarti ada. Ada mobilitas, ada dan lain-lain. Kenapa kalau di Jakarta titiknya tersebar, karena ada mobilitas," tutupnya.

Hal senada juga disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang menyebut, pekerjaan untuk menjaga dan mengurangi mobilitas bukan hanya tugas dari aparatur negara saja.

"Sekarang sudah ada, Danramil, Kapolsek, Babinsa, Bhabinkamtibmas sudah. Cuma kan jalan tikus ini kan, namanya juga jalan tikus, kecil-kecil toh, banyak ini lobang tikus ini. Nah kalau hanya mengandalkan aparatur TNI-Polri, saya kira tidak, padahal Covid. Karena Covid ini musuh bersama. Contoh gang depan ini, kalau semua gang dijaga polisi enggak mungkin, berapa butuh kita," ujar Fadil.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.