Sukses

Tekan Kasus Kematian Pasien Covid-19, Operasional RS Lapangan Bogor Dipercepat

Tak hanya di mobil ambulans, di IGD pun ada pasien yang diduga terinfeksi Covid-19 meninggal dunia setelah menunggu antrean ruangan IGD rumah sakit tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Operasional rumah sakit (RS) Lapangan Covid-19 Kota Bogor dipercepat. Ini menyusul ada beberapa warga yang diduga terinfeksi Covid-19 meninggal dunia setelah kesulitan mendapat layanan di fasilitas kesehatan.

Rumah sakit darurat sebagai perluasan RSUD Kota Bogor ini mulai beroperasi, Kamis sore (1/7/2021). Sebelumnya, RS Lapangan itu dijadwalkan baru akan kembali dioperasikan pada Jumat 2 Juli 2021.

"Karena sore kemarin antrean di RSUD Kota Bogor luar biasa, maka kita putuskan mempercepat operasional sore ini, " kata Dirut RSUD Kota Bogor RS Ilham Chaidir.

Sebab, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) baik di ruang IGD, ICU maupun isolasi di RSUD Kota Bogor saat ini sudah mencapai 100 persen.

Untuk itu, operasional RS Lapangan dipercepat sebagai upaya untuk menambah kapasitas daya tampung pasien Covid-19. Selain itu, demi memperjuangkan nasib pasien yang tak semestinya sampai meninggal setelah kesulitan mendapat layanan di fasilitas kesehatan.

"Dengan harapan jangan sampai ada yang meninggal. Karena ada yang meninggal di ambulans satu pasien semalem itu," kata dia.

Tak hanya di mobil ambulans, di IGD pun ada pasien yang diduga terinfeksi Covid-19 meninggal dunia setelah menunggu antrean ruangan IGD rumah sakit tersebut.

"Di IGD juga ada, di wilayah juga banyak yang isolasi mandiri meninggal karena enggak dapat rumah sakit. Ini yang ingin kita cegah, meskipun ini kewajiban semua pihak," ungkap Ilham.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tampung 18 Pasien

Namun begitu, rumah sakit yang memanfaatkan Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bogor ini sementara waktu baru hanya bisa menampung 18 pasien. Hal ini untuk menyesuaikan dengan jumlah tenaga kesehatan.

"Sebetulnya kita menyediakan 64 bed. Tapi kita buka dulu 18 bed sambil cari SDM. Karena jangan sampai gerak SDM terbatas dan kelelahan, ini bisa membahayakan bagi tenaga kesehatan serta pasien," terangnya.

Menurutnya, 18 bed tersebut hari ini akan langsung digunakan untuk merawat pasien Covid-19 limpahan dari RSUD Kota Bogor.

"Hari ini juga 18 pasien Covid-19 dari RSUD akan dipindahkan ke sini, karena di sana sudah penuh," pungkas Ilham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.