Sukses

Seruan Tokoh Agama Patuhi Protokoler Kesehatan Cegah Covid-19

Marsudi mengatakan Nabi Muhammad SAW meminta umat agar mewaspadai suatu wabah seperti waspada dari Singa yang bisa menerkam.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah Tokoh agama mengimbau masyarakat  agar menaati protokol kesehatan (protkes) dan mematuhi kebijakan pemerintah. Saat ini kasus positif Covid-19 terus naik. Bahkan Senin, 21 Juni, penambahan kasus mencatatkan rekor, yakni lebih dari 14 ribu.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud mengatakan masyarakat jangan percaya narasi yang menyebut Covid-19 tidak ada. Kenaikan kasus dan penuhnya tingkat keterisian rumah sakit beberapa pekan belakangan menunjukkan bahwa Covid-19 adalah fakta.

"Untuk mengatasi ini, yang harus diingat sebagai bangsa Indonesia yang mayoritas muslim adalah menjaga jiwa. Agama sudah mengajarkan dan menuntun. Tujuan paling utama syariah adalah menjaga jiwa," ujar Marsudi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22 Juni 2021)

Marsudi mengatakan Nabi Muhammad SAW meminta umat agar mewaspadai suatu wabah seperti waspada dari Singa yang bisa menerkam. Kewaspadaan itu kemudian diterjemahkan dalam aturan seperti perda, perpres atau undang-undang.

"Aturan jadikan pegangan untuk menjauhi Covid-19. Itu sudah sesuai syariah. Memakai masker, mencuci tangan, ikuti vaksin, kalau dicek ya siap," ujar Kiai.

Sementara, Rohaniawan Katolik Romo Antonius Benny Susetyo meyakini penyebab kasus Covid-19 meningkat, karena masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan dan banyak kegiatan massal.

"Itu akibat libur panjang. Selalu terjadi begitu. Maka kuncinya adalah disiplin setiap pribadi," kata Romo Benny.

Dia mengakui membatasi mobilitas masyarakat tidak mudah. Karena, kata dia, masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan berinteraksi, berjumpa secara langsung. Sehingga, dia menilai penerapan kebiasaan baru butuh waktu.

"Butuh yang namanya kesadaran. Itu harus ditanamkan sejak awal dengan terus menerus. Kemudian, memang harus ada keteladanan dari para pejabat. Kalau pejabat tidak memberikan keteladanan, ya repot," ujar Romo Benny.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kurangi Aktivitas di luar

Menurut Romo, dalam kondisi seperti saat ini, mau tidak mau masyarakat harus mengurangi aktivitas di luar, aktivitas yang membuat perkumpulan. Dia berharap masyarakat untuk tetap di rumah masing-masing bila tidak terlalu penting untuk keluar. 

Menurut dia, kebijakan PPKM Mikro yang tujuannya membatasi mobilitas masyarakat sudah tepat.

"Memang pilihan itu (PPKM Mikro) dibutuhkan saat ini. Kalau kita tidak melakukan itu, akan ada dampak yang lebih berbahaya lagi," jelas dia.

Selain itu, dia menilai perlu membangun kesadaran untuk kepentingan bersama. "Maka dibutuhkan sekarang ini adalah kemauan bersama segera membangun suatu bahwa ini disiplin diri. Disiplin sangat penting," ujar Romo Benny.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.