Sukses

Wali Kota Depok Instruksikan Bioskop hingga Tempat Wisata Ditutup

Instruksi tersebut berdasarkan kebijakan perpanjangan PSBB Kota Depok menyusul lonjakan kasus Covid-19.

Liputan6.com, Depok - Wali Kota Depok Mohammad Idris menginstruksikan agar bioskop dan tempat wisata di wilayahnya ditutup sementara. Hal itu sesuai dengan keputusan perpanjangan ketujuh Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan laju penularan Covid-19.

"Sejumlah kebijakan dituangkan dalam pemberlakuan PSBB di Kota Depok untuk dipatuhi seluruh elemen," ujar Idris, Senin (21/6/2021).

Kota Depok juga memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sebanyak 75 persen dan bekerja dari kantor atau work from office (WFO) sebanyak 25 persen.

Idris meminta pemberlakuan WFH bukan dijadikan sebagai kesempatan untuk berlibur. Kebijakan tersebut dibuat semata-mata untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di perkantoran yang dapat berdampak ke lingkungan keluarga.

"Pusat Perbelanjaan, mall, supermarket, midi market atau minimarket, beroperasi sampai dengan pukul 19.00 WIB, dengan kapasitas 30 persen," terang Idris.

Kebijakan pembatasan juga diberlakukan di Pasar Rakyat atau Pasar Tradisional yakni beroperasi dari pukul 03.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB, dengan kapasitas 30 persen.

Restoran, kafe, warung makan, pedagang kaki lima dan sejenisnya, hanya boleh take away atau dibawa pulang, tidak diperbolehkan makan dan minum di tempat.

Taman, tempat wisata, wahana keluarga, tempat permainan anak, kolam renang, wahana ketangkasan, bioskop dan sejenisnya untuk sementara ditutup.

"Aktivitas warga dibatasi sampai dengan pukul 21.00 WIB," ucap Idris.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pembatasan Aktivitas Keagamaan

Begitupun dengan kegiatan keagamaan, tempat ibadah hanya untuk ibadah wajib dengan kapasitas maksimal 30 persen. Penguburan jenazah, takziyah, tahlilan diikuti oleh keluarga maksimal 15 orang. Pengajian rutin, subuh keliling dan ibadah bersama di luar tempat ibadah untuk sementara ditiadakan.

"Kegiatan di fasilitas umum dan ruang pertemuan seperti gedung pemerintah, swasta dan masyarakat, seluruhnya ditutup dan kegiatan rapat, pertemuan, bimtek, workshop dan sejenisnya dilaksanakan secara daring," ujar Idris.

Idris menuturkan, kegiatan seni, budaya komunitas dan pertemuan dilaksanakan secara daring. Resepsi pernikahan dan khitanan, hanya diperkenankan untuk akad nikah dihadiri keluarga inti maksimal 30 orang dan untuk khitanan 20 orang. Kegiatan olah raga hanya dilakukan yang bersifat mandiri. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring.

"Penerimaan kunjungan kerja dan perjalanan dinas ke luar Depok untuk sementara dihentikan. Untuk tamu keluarga dari luar Depok maksimal 5 orang," kata Idris.

Untuk pengaturan transportasi umum hanya diperbolehkan 50 persen dengan waktu operasional dibatasi sampai pukul 22.00 WIB.

Idris melarang penyebaran informasi hoax dan provokatif, baik yang mengatasnamakan agama, budaya dan yang lainnya. Begitupun kegiatan lainnya yang mengumpulkan massa dan kegiatan kerumunan sementara dihentikan.

"Pemberlakuan kebijakan pengetatan PPKM ini disesuaikan dengan periode PPKM Mikro saat ini, yaitu sampai dengan tanggal 28 Juni 2021 dan akan dievaluasi kembali secara dinamis untuk kebijakan selanjutnya," pungkas Idris.

3 dari 3 halaman

Infografis 7 Tips Cegah Klaster Keluarga Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.