Sukses

Ruang Kelas SMPN 30 Tangerang Bakal Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Arief berharap, dengan kondisi masih di tengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat agar bisa lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Siasati penuhnya Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) di Kota Tangerang, pemerintah daerah setempat bakal menjadikan ruang kelas dijadikan RIT tambahan untuk menampung pasien Covid-19 yang bergejala ringan sampai berat.

"RIT penuh, kita gunakan dulu ruang kelas. Itu pun karena Puskesmas Jurumudi, Kecamatan Benda, bersebelahan dengan SMPN 30, makanya kita gunakan ruang kelas tersebut," tutur Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (21/6/2021).

Untuk RIT Jurumudi sendiri sebenarnya menampung 70 pasien Covid-19, lalu dalam waktu dekat kelas di SMPN 30 yang bersebelahan dengan Puskesmas Jurumudi, akan menampung 150 pasien Covid-19.

"Rencananya 150 bed. Sekolah itu ada dua wing (sayap), kita pakai dulu wing yang satu, nanti kalau wing satu penuh, baru kita buka wing sebelahnya,"kata Arief.

Dengan rincian setiap kelasnya bisa menampung paling banyak 8 bed. Ruangannya yang disiapkan 19 ruangan, dengan begitu pasien Covid-19 bisa diatasi dengan secepat mungkin.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Kendor Terapkan Prokes

Langkah serupa juga bakal dilakukan di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang. Namun, Arief mengaku akan melakukan survei terlebih dulu untuk melihat kelayakan dan juga kesiapan SDM tenaga kesehatan di sana.

Arief berharap, dengan kondisi masih di tengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat agar bisa lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan untuk keselamatan diri, keluarga dan sesama.

"Saya harap masyarakat jangan lalai terhadap protokol kesehatan, jika tidak maka keselamatan orang - orang terdekat kita yang akan terancam karena kelalaian kita terhadap protokol kesehatan," pungkas Arief.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.