Sukses

LSI Denny JA Sebut Isu 1998 Akan Kembali Muncul Jika Prabowo Maju Pilpres 2024

Adjie menyebut, isu 1998 tak pernah bisa lepas dari Prabowo. Menurut dia, sejarah itu selalu dikaitkan kepada eks Danjen Kopassus tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menilai isu pelanggaran HAM tahun 1998 akan kembali dimunculkan jika Prabowo Subianto maju Pilpres 2024. Menurutnya, ada resistensi politik tertentu untuk menjatuhkan citra Prabowo tiap pilpres.

"Komplikasi yang lain kita melihat ada resistensi Pak Prabowo sebagai capres di segmen politik tertentu, ini adalah bukan hal baru lagi dalam percakapan publik kita sejak Prabowo muncul calon sebagai wakil presiden di Presiden tahun 2009, calon presiden 2014 calon presiden 2019 kasus politik 98 terus dimunculkan kembali," katanya dalam survei 3 king/queen maker Pilpres 2024 dan komplikasinya, Kamis (17/6/2021).

Adjie menyebut, isu 1998 tak pernah bisa lepas dari Prabowo. Menurut dia, sejarah itu selalu dikaitkan kepada eks Danjen Kopassus tersebut.

"Kita tidak tahu siapa yang memunculkan isu ini, tapi selalu muncul, dan selalu dikaitkan dengan Pak Prabowo dalam setiap momentum politik, jadi ini suatu kaitan sejarah yang tak pernah bisa lepas dari Pak Prabowo," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Capres Terkuat

Meski begitu, lanjut dia, secara elektabilitas Prabowo adalah capres terkuat saat ini atau elektabilitasnya paling tinggi. Sebab, dari simulasi survei LSI Denny JA elektabilitas Prabowo mencapai 23 persen.

"Tapi jangan lupa elektabilitas ini sudah jauh merosot dibanding perolehan dukungan atau suara Prabowo di Pilpres 2019 yang mencapai 44,5 persen," terangnya.

"Kalau kita hitung secara matematis suara atau dukungan Prabowo itu sudah turun di atas 20 persen dibanding suaranya di Pilpres 2019," tutup Adjie. 

Reporter : Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.