Sukses

Dinkes DKI: Keterisian Ruang ICU dan Tempat Isolasi Covid-19 di Jakarta Lampaui 70 Persen

Untuk antisipasi lanjutan, Widyastuti menyatakan pihaknya telah menggandeng berbagai pihak untuk menambah kapasitas tempat isolasi mandiri.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti menyatakan keterisian tempat tidur isolasi dan ICU di RS rujukan Covid-19 menunjukkan data mengalami peningkatan. 

Dalam waktu dua pekan saja, keterisian untuk tempat tidur isolasi hampir 78 persen dan 71 persen untuk ICU. 

"BOR kita juga naik signifikan per tanggal 14 Juni kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.341 terisi 5.752 hanya dalam dua minggu dan ICU sebesar 1.086 terisi 773," kata Widyastuti dalam keterangan tertulis, Selasa (15/6/2021). 

Untuk antisipasi lanjutan, Widyastuti  menyatakan pihaknya telah menggandeng berbagai pihak untuk menambah kapasitas tempat isolasi mandiri. Yakni Rusun Nagrak Cilincing, Wisma PMII, dan Wisma Ragunan untuk lokasi tambahan bila Wisma atlet mengalami lonjakan pasien Covid-19. 

Kemudian, dia juga mengatakan Pemprov DKI Jakarta mengusulkan penambahan tracer atau petugas yang akan melakukan pelacakan kepada pemerintah pusat. 

"Para tracer inilah yang nantinya memegang peran penting untuk melakukan deteksi dini. Sehingga, pengendalian dapat dilakukan dengan baik," kata dia. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masuki Fase Genting

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai Ibu Kota dapat memasuki fase genting bila penanganan kasus Covid-19 tidak dapat segera ditangani. Sebab, terdapat kenaikan jumlah kasus aktif yang cukup tinggi.

"Bila kondisi sekarang tidak terkendali, kita akan masuk fase genting. Bila fase genting itu terjadi kita harus ambil langkah drastis seperti September dan Februari lalu," kata Anies di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (13/6/2021). 

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan, potensi itu dapat terjadi ketika fasilitas kesehatan mulai kewalahan dalam menangani peningkatan drastis jumlah pasien Covid-19. 

Karena hal itu, dia meminta adanya pendisiplinan secara kolektif yang melibatkan semua pihak.

"Harus semua unsur bersama. Kami berharap dengan langkah pendisiplinan yang ditingkatkan beberapa hari ke depan mudah-mudahan situasi di Jakarta menjadi lebih terkendali dan kita berharap kegentingan yang dikhawatirkan tidak terjadi," kata dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.