Sukses

Puluhan Warga Di Depok Dibubarkan Lantaran Menimbulkan Kerumunan

Imam Budi Hartono mengatakan, tim Satgas Covid-19 berupaya menekan penyebaran virus Corona. Karenanya operasi yustisi terus dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta Puluhan warga di kawasan GDC (Grand Depok City), Depok, Jawa Barat dibubarkan oleh aparat gabungan dalam operasi yustisi lantaran dianggap membuat kerumunan. Hal ini dilakukan guna mencegah Covid-19.

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengatakan, tim Satgas Covid-19 berupaya menekan penyebaran virus Corona. Karenanya operasi yustisi terus dilakukan.

"Kami melakukan pembubaran dengan cara persuasif tidak secara frontal," kata Imam, Minggu (13/6/2021).

Menurut dia, pendekatan persuasif perlu dilakukan. Namun, jika ada yang masih membandel,pihaknya tak segan-segan untuk melakukan pembubaran paksa.

"Apabila masih membandel, kita akan melakukan pembubaran kepada warga yang berkerumun," tegas Imam.

Imam mengungkapkan, operasi Yustisi dalam menekan penularan Covid-19 tidak hanya dilakukan di Kota Depok, namun juga dilakukan di DKI Jakarta maupun kota besar lainnya di wilayah Jawa Barat.

Dia berharap warga dapat mwmatuhi protokol kesehatan dan peraturan yang telah di buat Penerintah Kota Depok.

"Jangan sampai Covid-19 meningkat, ini kan rencananya sekolah mau tatap muka, apabila meningkat maka sekolah akan PJJ lagi," kata Imam.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membagikan Masker

Sementara, Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan, operasi Yustisi selain melakukan pembubaran, aparat gabungan memberikan masker kepada warga yang kedapatan tidak mengenakannnya.

"Kita menyiapkan sekitar 3.000 masker kepada warga yang tidak menggunakan masker saat bertemu dengan petugas," kata dia.

Imran menuturkan, operasi Yustisi akan dilaksanakan secara rutin untuk menekan penularan Covid-19.

"Jangan sampai angka Covid-19 di Kota Depok meningkat kembali," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.