Sukses

Rizieq Shihab mengaku Pernah Ditemui Budi Gunawan saat di Arab Saudi, Ini Penjelasan BIN

BIN menganggap pengakuan Rizieq yang pernah bertemu dengan Budi Gunawan tidak berdasarkan.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Intelijen Negara (BIN) menegaskan jika tidak pernah ada baik pertemuan maupun kesepakatan yang sebagaimana disebut terdakwa Rizieq Syihab dengan Kepala BIN Budi Gunawan ketika berada di Arab Saudi.

Hal itu disebut dalam pleidoi atau nota pembelaan yang dibacakan Rizieq saat sidang Kamis, 10 JUNI 2021 kemarin. Dia menyebut jika mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto, mantan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan pernah membuat kesepakatan dengan dirinya.

"Tentang isu pertemuan dengan Pak BG di Arab Saudi tidak pernah terjadi. Sedangkan mengenai pertemuan dengan Pak Tito selaku Kapolri pada waktu itu agar ditanyakan langsung kepada beliau," kata Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto saat dikonfirmasi, Jumat (11/6/2021).

Termasuk disebutkan Rizieq adanya surat kesepakatan, Wawan menegaskan jika selama ini belum pernah ada surat kesepakatan yang dilakukan BIN kepada perorangan. Sehingga apa yang disebut mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebit tidaklah benar.

"Soal surat, saya belum pernah melihat surat  tersebut. Selama ini MoU hanya dilakukan antar lembaga, bukan dengan perorangan. Pada setiap MoU biasanya dituangkan dalam surat dan kop suratnya berlogo instansi resmi," terangnya.

"Karena saya belum pernah melihat maka belum bisa memberi konfirmasi. Di BIN sendiri tidak ada arsip surat dimaksud, biasanya jika ada MoU pasti ada arsip. Maka seyogyanya perihal surat tersebut ditanyakan otentikasinya ke MRS," tambahnya.

Oleh sebab itu, Dia menyerahkan sepenuhnya keterangan yang disampaikan Rizieq kepada Majelis Hakim. Apabila benar apa yang dikatakan Rizieq dia mempersilahkan kepada Rizieq menunjukannya di muka persidangan.

"Karena ini sudah masuk di persidangan, maka jika surat tersebut ditunjukkan, hakimlah yang menilai keabsahan dan kebenaran surat itu secara hukum setelah ada uji forensik.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengaku Buat Kesepakatan dengan Kepala BIN

Sebelumnya, Mantan pimpinan FPI itu mengaku pernah berdialog dan membuat kesepakatan dengan ketiganya dan beberapa saksi saat bertemu di Jeddah Arab Saudi sekitar tahun 2017.

Kesepakatan yang dibuat secara tertulis itu berisi agar aparat penegak hukum di Indonesia menghentikan segala kasus hukum yang melibatkan Rizieq.

"Saya bertemu dan berdialog langsung dengan Kepala BIN Jenderal Polisi (Pur) Budi Gunawan bersama timnya di salah satu hotel berbintang lima di Kota Jeddah-Saudi Arabia," ucap Rizieq saat membacakan nota pembelaan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (10/6). 

Hasil dialog dan kesepakatan saat itu, diakui Rizieq berlangsung sangat baik. Bahkan, ia mengaku bertemu Tito sebanyak dua kali untuk memastikan tidak akan berkecimpung dalam politik praktis pada 2019 dengan tiga syarat.

Pertama, negara hentikan kasus penodaan agama. Kedua, negara harus menghentikan PKI. Ketiga, negara hentikan penjualan aset ke pihak asing.

Kesepakatan yang dibuat secara tertulis itu kemudian ditandatangani oleh Rizieq, dan Komandan Operasional BIN Mayjen TNI (Pur) Agus Soeharto di hadapan Budi Gunawan dan tim.

Kertas berisi kesepakatan itu kemudian dibawa ke Jakarta untuk kemudian ditandatangani oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.