Sukses

Begini Modus Lucky Star, Perusahaan Investasi Diduga Bodong Menggaet Investor

Perusahaan Lucky Star diduga melakukan penipuan dengan berkedok investasi perdagangan forex.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Lucky Star diduga melakukan penipuan dengan berkedok investasi perdagangan forex. Salah seorang pendirinya berinisial HS pun dibekuk.

Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo, HS menggunakan berbagai macam cara untuk menggaet investor seperti menawarkan promo, hadiah berupa smartphone, mobil mewah, liburan, dan lain-lain bagi mereka yang bergabung.

"Kepada calon investor HS juga membual bahwa perusahaan Lucky Star berada di Belgia. Padahal, sebenarnya ada di Indonesia," ujar Ady di Polres Metro Jakarta Barat, Selasa (8/6/2021).

Tak hanya itu, lanjut dia, HS juga menjanjikan profit 4-6 persen setiap bulan kepada setiap investor yang menanamkan uangnya.

Ady menilai, hal tersebut bisa dibilang tidak masuk akal karena jauh lebih tinggi dari bunga deposito yang ditawarkan bank.

"Bunga bank deposito saja setahun 4 sampai 6 persen. Sehingga kalau ini satu bulan saja 4 persen kita kalikan 48 persen. Itu adalah sesuatu juga yang tidak masuk akal. Jadi itu yang menjadi daya tarik dari kegiatan investasi bodong sehingga cukup banyak korban yang dirugikan," papar dia.

Ady menerangkan, dua orang yang termakan rayuan HS membuat laporan ke Polres Metro Jakbar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masuk ke Rekening Pribadi

Menurut Ady, pengakuan kedua orang yang melapor memang pernah mendapatkan keuntungan sesuai yang dijanjikan. Yang satu 6 kali, sedangkan satu lagi empat kali.

Ady membeberkan hasil pemeriksaan juga mengungkap dana yang disetor nasabah tidak masuk ke rekening perusahaan tapi masuk ke rekening atas nama pribadi.

"Ini saja satu hal tidak benar," jelas dia.

Saat ini, Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat masih mendalami keterangan dari tersangka. Diduga kuat tersangka tidak seorang diri bergerak mencari investor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.