Sukses

PBNU Sebut Hoaks soal Kabar Adanya Konvensi Capres NU 2024

Andi Najmi Fuaidi menyatakan hoaks atau tidak benar terkait kabar bahwa pihaknya tengah melakukan persiapan untuk Pilpres 2024.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Wasekjen PBNU) Andi Najmi Fuaidi menyatakan hoaks atau tidak benar terkait kabar bahwa pihaknya tengah melakukan persiapan untuk Pilpres 2024 dalam bentuk konvensi Capres NU 2024.

Adapun kabar tersebut beredar di media sosial melalui bentuk poster.

"Itu hoaks," ujar Andi seperti dikutip dari dikutip dari laman resmi NU Online www.nu.or.id, Minggu (6/6/2021).

Dalam poster dan poling online tersebut terpampang 16 nama, yakni Said Aqil Siradj, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud Md, Asad Said Ali, Yaqut Cholil Qoumas, Yenny Wahid, Ali Masykur Musa, Nasaruddin Umar, Yahya Cholil Staquf, Muhaimin Iskandar, Ida Fauziyah, Andi Jamaro Dulung, Wahiduddin Adams, Ahmad Muqoowam, Endi AJS, dan Johansyah.

Dalam poster itu juga disebutkan jika penyelenggara Konvensi Capres NU 2024 adalah tim sembilan. Andi Najmi memastikan tak ada tim sembilan yang dibentuk PBNU.

"Saya pastikan tidak ada tim sembilan dari PBNU untuk konvensi Capres NU 2024," jelas Andi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Pernah Ada

Andi menegaskan agenda Konvensi Capres NU 2024 itu tidak akan pernah terjadi selama tidak ada perubahan putusan dari Muktamar tentang posisi NU sebagai jamiyah diniyah ijtimaiyah (organisasi keagamaan dan kemasyarakatan).

Dia memastikan NU masih teguh memegang teguh dasar dan tujuan pendirian NU sebagai organisasi sosial keagamaan, bukan lembaga politik dan tidak pula berpolitik praktis.

"NU ini organisasi sosial keagamaan yang bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial. Demikian kalau kita mau mengacu pada putusan Muktamar terakhir yang tidak diubah. Itu ada di dalam anggaran dasarnya. Secara organisasi seperti itu," kata Andi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.