Sukses

Wisatawan Kena Getok Harga Saat Makan di Tempat Wisata, Ini Respons Sandiaga

Sebelumnya heboh kabar ada wisatawan mendapatkan harga tak wajar saat mereka menikmati kuliner di daerah wisata.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan memberikan teguran hingga sanksi kepada oknum pelaku pariwisata maupun pendukung pariwisata yang melakukan tindakan merugikan wisatawan seperti menaikkan harga jasa makanan dan parkir yang terlalu tinggi atau istilahnya "nuthuk" (memukul) wisatawan.

"Jelas kami akan memberikan teguran, dan kami akan berikan juga pendampingan karena konsepnya adalah 'reward' dan 'punishment'," kata Sandiaga Uno saat berkunjung ke Desa Wisata Pentingsari, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, pengembangan pariwisata berprinsip wisata yang berkelanjutan, yang berkah yang panjang adalah jika para wisatawannya puas dan nyaman saat berkunjung.

"Jika mereka puas maka akan kembali lagi. Namun jika dengan biaya yang tidak masuk akal, bukan hanya mereka tidak akan kembali tapi akan menjadi buah bibir negatif, jangan berwisata di daerah situ karena mahal, karena digetok harga," kata Sandiaga yang dikutip dari Antara.

Sebelumnya heboh kabar ada wisatawan mendapatkan harga tak wajar saat mereka menikmati kuliner di daerah wisata. Setelah heboh harga pecel lele mahal di Malioboro, Yogyakarta, kini giliran harga makanan mahal di tempat wisata di Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Dalam unggahan di akun Twitter @ngegasteruss pada 1 Juni 2021 tersebut, terlihat nota pembayaran dari sebuah kedai makan di Jalan Raya Puncak, Bogor. Total yang harus dibayarkan adalah Rp206 ribu.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warganet Terkejut

Kita juga bisa melihat sejumlah harga yang cukup mahal, bahkan hasil perhitungan yang janggal. Dituliskan dalam nota harga dua porsi Indomie telur yang satuannya Rp18 ribu, tapi setelah ditotal menjadi Rp54 ribu, padahal, seharusnya hanya Rp36 ribu.

Selanjutnya, ada nasi harga Rp10 ribu per porsi, teh manis hangat Rp10 ribu, jagung bakar Rp17 ribu, roti bakar cokelat keju Rp25 ribu, dan telur setengah matang Rp25 ribu.

Harga di nota tersebut membuat banyak warganet terkejut. Saat itu, sang pemilik akun yang sepertinya seorang wanita mengaku terburu-buru sehingga tidak mengecek nota dan langsung membayar.

Setelah diamati kembali dengan teliti, ia baru sadar ada yang janggal. Sayangnya, posisi mobilnya sudah sampai Cipayung yang cukup jauh dari kedai makan tersebut.

Ia pun memutuskan untuk menandai tempat makan tersebut dan tak mau datang lagi ke sana untuk yang kedua kalinya. Unggahan ini pun mendapat banyak perhatian warganet. Ribuan respons memenuhi unggahan yang sudah disukai lebih dari 38 ribu kali dan mendapatkan lebih dari 2.900 komentar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.