Sukses

1.600 Calon Jemaah Haji Kota Depok Batal ke Tanah Suci

Pemerintah pusat telah memutuskan membatalkan pemberangkatan jemaah haji Indonesia ke tanah suci pada 2021.

 

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah pusat telah memutuskan membatalkan pemberangkatan jemaah haji Indonesia ke tanah suci pada 2021. Ribuan calon jemaah di Kota Depok pun turut terdampak penundaan ibadah haji akibat pandemi Covid-19.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Depok, Asnawi mengatakan, pihaknya mengikuti kebijakan pemerintah pusat untuk menunda pemberangkatan jemaah haji ke tanah suci. Keputusan itu diambil untuk menjaga kesehatan para calon jemaah haji dari potensi penularan Covid-19.

“Rencananya jemaah haji tahun 2020 yang akan berangkat tahun ini sekitar 1.600-an jemaah dan sudah melunasi pembayaran,” ujar Asnawi, Sabtu (5/6/2021).

Asnawi menjelaskan, pada pembatalan keberangkatan 2020 lalu jemaah haji tidak menarik uang pembiayaan, sehingga tahun ini diajukan. Namun seiring batalnya pemberangkatan tersebut, hingga saat ini belum ada jemaah yang melakukan penarikan pembayaran.

“Sebenarnya hanya ada beberapa orang saja yang ambil namun tidak sampai setengahnya,” terang Asnawi.

Asnawi mengungkapkan, pengambilan uang yang dilakukan jemaah haji merupakan uang tambahan, bukan keseluruhan. Apabila diambil seluruhnya, maka jemaah tersebut meminta untuk dibatalkan.

Asnawi mengaku prihatin dengan kembalinya penundaan jemaah haji yang akan diberangkatkan ke tanah suci.

“Saya sebagai kepala kantor tentu ini bentuk keprihatinan kita mendalam kepada masyarakat, karena tahun ini tidak bisa berangkat lagi,” ucap Asnawi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sabar dan Jaga Kesehatan

Asnawi meminta, jemaah haji yang tertunda keberangkatannya dapat bersabar karena seluruh dunia dilanda Covid-19. Asnawi berharap, pandemi dapat segera berlalu sehingga jemaah haji yang tertunda dapat diberangkatkan tahun depan.

“Sabar, doa dan jaga kesehatan dan terus laksanakan bimbingan manasik,” ungkap Asnawi.

Asnawi memahami kondisi psikologi jemaah terlebih yang telah memasuki kategori usia lanjut. Apalagi penundaan yang terjadi saat ini sudah berlangsung dua tahun karena Covid-19 yang tidak kunjung berlalu.

“Intinya kami sudah siap semua tapi Allah berkehendak lain, ini merupakan keputusan terbaik karena menjaga kesehatan dan nyawa itu lebih utama,” pungkas Asnawi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.