Sukses

Anies Soal Infrastruktur Sepeda: Ini untuk Membiasakan Menghormati Satu Sama Lain

Anies memahami untuk melalukan transisi sebuah kebiasaan baru merupakan hal berat.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan agar seluruh pihak sama-sama mau beradaptasi dengan upaya Pemprov menjadikan sepeda sebagai alat transportasi alternatif. Ia pun meminta agar publik tidak meributkan tentang teknis jalur sepeda dan sanksi yang saat ini masih dilakukan pembahasan.

"Jadi ini bukan sekadar soal aturan, biasanya tanya ini tilangnya berapa, ditilang kapan, lokasi mana. Kita tidak seremeh itu, ini soal yang lebih besar, ini soal bagaimana membiasakan menghormati satu sama lain, apapun aturannya," ucap Anies di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (4/6/2021).

Anies memahami untuk melalukan transisi sebuah kebiasaan baru merupakan hal berat. Namun menurutnya, perubahan itu wajib dilakukan untuk menciptakan tata kota yang tertib antar pengguna jalan. Sekaligus, menciptakan ekosistem minim polusi.

Ia mengajak, seluruh warga jadikan masa transisi sepeda sebagai alat transportasi alternatif sebagai bentuk proses pembelajaran.

"Dulu kita belum terbiasa untuk menyaksikan jalan-jalan protokol di situ ada sepeda. Sekarang kita mulai membiasakan," pungkasnya.

Dalam kesempatan sebelumnya, bertepatan dengan hari bersepeda sedunia, Kamis (3/6) Anies mengungkapkan harapannya agar jalur sepeda sepanjang 101 kilo meter dapat terealisasi tahun ini. Dengan demikian, Jakarta akan memiliki jalur sepeda sepanjang 170 kilo meter.

"Jalur sepeda total saat ini adalah 63 km lalu tambahan tahun ini ada 101 km, jadi harapannya akhir tahun kita punya 170 km jalur sepeda," ujar Anies di Balai Kota.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sediakan Fasilitas Parkir Sepeda

Selain menyediakan sarana jalur sepeda, Anies juga mendorong pemilik gedung perkantoran menyediakan fasilitas parkir sepeda, minimal 10 persen dari kapasitas area parkir. Imbauan ini sebagai tindak lanjut program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menjadikan sepeda sebagai alat transportasi alternatif.

"Gedung-gedung memiliki kewajiban untuk menyediakan tempat parkir sepeda, minimal 10 persen dari tempat parkir yang tersedia," ujarnya.

Tidak hanya sekadar tempat parkir sepeda, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengimbau seluruh pengelola gedung juga menyediakan fasilitas tempat mandi bagi pesepeda yang menjadikan sepeda sebagai alat transportasi untuk bekerja.

Sebab menurut Anies, pesepeda secara otomatis berkeringat dan jika tidak ada fasilitas untuk tempat mandi akan tidak membuat nyaman bagi pesepeda dalam bekerja.

Pertimbangan ini, kata Anies, menjadi perhatian Pemprov DKI agar fasilitas bagi pesepeda tidak hanya sekadar jalur namun juga kenyamanan di perkantoran.

"Disiapkan tempat shower, sehingga memudahkan para pekerja yang memilih untuk berangkat kerja menggunakan sepeda itu ada kenyamanan. Karena ketika mereka tiba, ada fasilitas parkir dan penunjang lainnya," ujarnya.

Kampanye Anies bersepeda hari ini juga dihadiri Duta Besar Belanda untuk Indonesia dan beberapa pejabat terkait. Diketahui pula, 3 Juni merupakan hari sepeda sedunia.

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.