Sukses

Wapres Ma'ruf Ingin Indonesia Jadi Produsen dan Eksportir Produk Halal Terbesar di Dunia

Wapres Ma'ruf mengatakan Indonesia harus lebih gigih berusaha menguasai pasar halal dunia khususnya negara-negara OKI.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mencatat, laporan State Global Islamic Economic Report 2020-2021 pada tingkat konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai US$ 2,02 triliun di sektor makanan, farmasi, kosmetik, mode, perjalanan dan media/rekreasi halal. Dengan itu, dia meyakini Indonesia jadi pasar potensial untuk perkembangan industri tersebut.

“Indonesia memiliki potensi pasar besar bagi produk muslim," kata Ma'ruf Amin saat membuka acara Indonesia Industrial Moslem Exhibition (II-Motion) 2021 melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, Kamis (3/06/2021).

Ma'ruf mencontohkan, pengeluaran untuk modest fashion mencapai US$ 277 miliar, meningkat 4,2% dari tahun sebelumnya, dan diperkirakan mencapai US$ 311 miliar  pada 2024. Dengan raihan angka tersebut, keyakinan Ma'ruf semakin terbukti oleh potensi pasar di Tanah Air.

"Kita tentu sangat ingin Indonesia juga menjadi produsen dan eksportir produk halal terbesar di dunia," harap dia.

Namun demikian, lanjut Ma'ruf, menilik data OIC Economic Outlook 2020, di antara negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Indonesia belum menjadi yang nomor satu dan masih berada di posisi kelima dengan proporsi 9,3% di bawah Arab Saudi (14,5%), Malaysia (13,3%), Uni Emirat Arab (12,3%), dan Turki (10,1%).

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lebih Gigih Kuasai Pasar Hala Dunia

Selain itu, Indonesia juga merupakan importir terbesar keempat dengan proporsi 8,4% di bawah Uni Emirat Arab (12,2%), Turki (12,1%) dan Malaysia (11,8%).

"Jadi Indonesia harus lebih gigih berusaha menguasai pasar halal dunia khususnya negara-negara OKI," dorong Ma'ruf menadasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.