Sukses

Novel Baswedan Minta Pegawai KPK yang Tak Dilantik Jadi ASN Tetap Sabar

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan meminta 75 pegawai yang tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) tetap sabar.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan meminta 75 pegawai yang tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) tetap sabar.

Diketahui, 75 pegawai tak lulus TWK dibebastugaskan dan tak dilantik menjadi aparatur sipil negara (ASN). Sementara 1.271 pegawai yang lulus TWK sudah dilantik menjadi ASN pada hari ini, Selasa (1/6/2021).

"Terhadap kawan-kawan yang 75, semoga tetap sabar, kuat, dan konsisten untuk memperjuangkan kebenaran dari upaya penyingkiran yang selaras dengan kepentingan koruptor," ujar Novel, Selasa (1/6/2021).

Novel berharap kepada 75 pegawai tetap memperlihatkan perjuangan untuk kembali mendapatkan hak dan kewajiban memberantas tindak pidana korupsi.

"Sehingga harapan masyarakat tetap berjalan untuk pemberantasan korupsi yang jujur bisa terjaga," kata Novel.

Sebelumnya, Novel Baswedan mengungkap ngototnya Ketua KPK Firli Bahuri melantik para pegawai KPK. Padahal, hampir sebagian pegawai KPK yang lulus TWK meminta Firli menunda pelantikan sebagai ASN pada hari ini.

Atas dasar itu, Novel menduga Firli Bahuri memiliki kepentingan lain dengan dilantiknya para pegawai.

"Setahu saya yang memaksakan diri untuk dilakukan pelantikan pada hari ini adalah Pak Firli Bahuri. Hal ini menambah keyakinan bahwa ada suatu kepentingan Firli Bahuri untuk menyingkirkan 75 pegawai KPK yang bekerja baik," kata Novel.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Agar 75 Pegawai Putus Asa

Novel menduga tindakan Firli melantik 1.271 pegawai lulus TWK ini untuk membuat 75 pegawai tak lulus TWK putus asa. Menurut Novel, tindakan Firli melantik pegawai lulus TWK tak membuat asa pegawai tak lulus TWK hilang dalam perjuangan memberantas tindak pidana korupsi.

"Tapi saya yakin tidak terjadi demikian, karena komitmen kawan-kawan (75 orang) ini benar-benar untuk menjaga harapan agar tetap bisa berbuat dalam upaya memberantas korupsi, walaupun diadang dengan sedemikian rupa," kata Novel.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.