Sukses

6 Perkembangan Terkini Kasus Covid-19 di Indonesia yang Disampaikan Menkes

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan puncak kenaikan kasus Covid-19 usai libur Lebaran 2021 akan terjadi pada Juni 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kembali menyampaikan perkembangan terkini kasus Covid-19 di Indonesia.

Salah satunya, Budi memperkirakan puncak kenaikan kasus Covid-19 usai libur Lebaran 2021 akan terjadi pada Juni 2021.

Hal ini, kata dia, berdasarkan pengalaman dari sejumlah libur panjang sebelumnya dimana kenaikan kasus terjadi sekitar 5 hingga 7 minggu.

"Berdasarkan pengalaman empiris kita di setiap libur panjang sebelumnya yaitu libur panjang nataru libur panjang Idul Fitri dan libur panjang lainnya tahun lalu biasanya kenaikan itu akan mencampai puncaknya sekitar 5 sampai 7 minggu," ujar Budi dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi seperti ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 31 Mei 2021.

Selain itu, menurut Budi, tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit untuk pasien Covid-19 melonjak naik hingga 25 persen.

Dia menyebut, dari 72.000 kapasitas yang dimiliki, saat ini sudah terisi 25.000 tempat tidur.

Berikut 6 perkembangan terkini kasus Covid-19 di Indonesia disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Prediksi Puncak Kenaikan Kasus Covid-19 Pasca-Lebaran Terjadi Juni

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan puncak kenaikan kasus Covid-19 usai libur Lebaran 2021 akan terjadi pada Juni 2021.

Hal ini, kata dia, berdasarkan pengalaman dari sejumlah libur panjang sebelumnya dimana kenaikan kasus terjadi sekitar 5 hingga 7 minggu.

"Berdasarkan pengalaman empiris kita di setiap libur panjang sebelumnya yaitu libur panjang nataru libur panjang Idul Fitri dan libur panjang lainnya tahun lalu biasanya kenaikan itu akan mencampai puncaknya sekitar 5 sampai 7 minggu," jelas Budi dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi seperti ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 31 Mei 2021.

"Jadi kemungkinan akan adanya kenaikan kasus diperkirakan akan sampai puncaknya di akhir bulan (Juni) ini," sambung dia.

 

3 dari 8 halaman

Indonesia Belum Sentuh Puncak Kasus Aktif Covid-19

Menurut Budi, saat ini kasus aktif Covid-19 di Indonesia akan menyentuh angka 100.000.

Kendati begitu, dia menyebut angka tersebut belum menyentuh puncak kasus aktif Covid-19 yang terjadi di tanah air usai libur akhir awal 2021.

"Jadi sudah ada kenaikan walaupun angka ini memang masih jauh di bawah angka puncak yang pernah kita capai di awal tahun yang berkisar di 170.000," kata Budi.

 

4 dari 8 halaman

Sebut Keterisian Tempat Tidur Covid-19 di Rumah Sakit Naik 25 Persen

Kemudian Budi menyebut tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit untuk pasien Covid-19 melonjak naik hingga 25 persen. Dari 72.000 kapasitas yang dimiliki, saat ini sudah terisi 25.000 tempat tidur.

"Kami sampaikan bahwa rumah sakit juga mengalami peningkatan pasien yang masuk. Kemarin sempat sampai di titik terendah sekitar 20.000 yang terisi, sekarang sudah naik angkanya sekitar 25.000 tempat tidur yang terisi atau naik sekitar 20 sampai 25 persen," ujar Budi.

Dia mengakui bahwa kenaikan BOR nasional kali ini memang cukup tinggi. Namun, Budi memastikan jumlah kapasitas tempat tidur di rumah sakit masih cukup banyak untuk menampung pasien Covid-19.

"Kami sampaikan memang kenaikannya agak tinggi, tetapi kita masih memiliki kapasitas sampai dengan 72.000. Jadi masih ada cukup kapasitas yang kita miliki," ucap dia.

Menurut dia, ada beberapa kabupaten/kota memiliki tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Misalnya, di Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, hingga Jambi.

"Kemudian sebagian Jawa Tengah, ada juga di Kalimantan Barat dan ada sedikit di Sulawesi," papar Budi.

 

5 dari 8 halaman

Kasus Covid-19 di Kudus Meningkat Tajam

Budi menyebut kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah, mengalami peningkatan yang luar biasa dalam beberapa hari terakhir. Dia meminta agar dilakukan pemeriksaan whole genome sequencing kepada pasien Covid-19 di Kudus.

Hal ini untuk mengetahui apakah lonjakan kasus virus Corona di Kudus karena varian mutasi Covid-19 atau tidak. Pasalnya, varian virus Corona yang masuk ke Indonesia diketahui lebih cepat menyebar.

"Kami juga sekarang minta sampelnya untuk dilakukan genome sequencing, apakah lonjakan yang terjadi di Kudus ini disebabkan oleh adanya mutasi baru," terang dia.

Selain mengalami lonjakan kasus positif Covid-19, dia mengatakan tingkat keterisian tempat tidur di Kudus juga mengalami peningkatan.

Kendati begitu, Budi memastikan pemerintah telah melakukan upaya penanganan agar tak terjadi penumpukan pasien di rumah sakit di Kudus.

"Sudah dengan cepat kami tidak lanjuti, khusus untuk yang masuk rumah sakit sudah kita salurkan ke daerah-daerah terdekat di sekitar Kudus, dan juga ibu kota provinsi di Semarang," kata Budi.

 

6 dari 8 halaman

Minta Antisipasi Kudus agar Tak Meluas ke Wilayah Sekitar

Menurut Budi, pemerintah pusat terus berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait lonjakan kasus virus Corona di Kudus.

Budi menuturkan, Kapolri juga telah melakukan upaya penanganan agar penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah tak meluas.

"Pak Kapolri juga sudah menindaklanjuti dengan melakukan mikro-lockdown, PPKM-nya, sehingga diharapkan apa yang terjadi di Kudus bisa kita isolasi dan tidak menyebar ke daerah-daerah lain di Jawa Tengah," ujar Budi.

Dia pun meminta daerah-daerah lain yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Hal ini mengingat kasus aktif dan keterisian tempat tidur pasien Covid-19 memang sedang mengalami kenaikan, pascalibur Lebaran 2021.

"Sekarang trennya lagi naik. Tapi kalau kita disiplin, Insyaallah harusnya semuanya bisa kita atasi dengan baik," ucap Budi Gunadi.

 

7 dari 8 halaman

Ingatkan Disiplin Prokes

Budi pun mengingatkan masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan agar tak terpapar virus Corona. Mulai dari, memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak aman.

"Arahan Bapak Presiden adalah dipastikan bahwa seluruh daerah tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan, 3M dengan baik," jelas Budi Gunadi.

8 dari 8 halaman

Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.