Sukses

Bersama KNKT, Kemenhub Investigasi Penyebab Helikopter Jatuh di Danau Buperta

Novie mengatakan pesawat latih tersebut berangkat dari Pusat Pendidikan Kedirgantaraan Gerakan Pramuka (Pusdirga) melalui Helipad Bandar Udara Wiladatika, Depok pukul 09.30 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan terus melakukan pemantauan terhadap insiden kecelakaan helikopter latih dengan registrasi PK-RTO dan jenis pesawat Helicopter Robinson R44 milik sekolah pilot PT. Genesa Dirgantara di Danau Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, pada Jumat (28/5/2021).

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan insiden yang dialami pesawat latih tersebut dengan pilot instruktur Langga Adiyanto Triyoga dan siswa penerbang Raja Sapta Oktohari ditemukan dalam kondisi selamat.

"Kami telah mendapatkan laporan, saat ini kami sedang melakukan koordinasi terkait insiden tersebut dan KNKT tengah melakukan investigasi terhadap insiden kecelakaan ini," kata Novie seperti dikutip dari Antara, Sabtu (29/5/2021).

Novie mengatakan helikopter latih tersebut berangkat dari Pusat Pendidikan Kedirgantaraan Gerakan Pramuka (Pusdirga) melalui Helipad Bandar Udara Wiladatika, Depok pukul 09.30 WIB.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hilang Kontak

Kemudian pesawat melakukan latihan terbang circuit dengan pola terbang mengitari lokasi helipad keberangkatannya dengan jarak dan aturan terbang yang mengacu kepada VFR (Visual Flight Rules).

Pada pukul 09.45 WIB pesawat hilang kontak dengan Air Traffic Controller (ATC) Bandar Udara Halim Perdanakusuma hingga akhirnya pesawat ditemukan jatuh di Danau Buperta Cibubur pada pukul 09.50 WIB.

Dengan adanya insiden ini, Dirjen Novie mengimbau kepada seluruh sekolah penerbangan di Indonesia untuk senantiasa mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan.

"Kepada seluruh penyedia layanan jasa transportasi udara untuk senantiasa mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan, sehingga mencegah terjadinya hal-hal yang beresiko," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.