Sukses

1.933 Pekerja di Kabupaten Bekasi Terima Vaksin Gotong Royong Dosis Pertama

Program vaksinasi gotong royong sudah dimulai sejak Selasa 18 Mei 2021, saat Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi di PT Unilever di kawasan industri Jababeka, Cikarang Utara.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 1.933 pekerja di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sudah menerima vaksinasi gotong royong dosis pertama. Pemberian vaksin merupakan kerjasama fasilitas kesehatan dengan pihak perusahaan bersangkutan.

"Jumlah tersebut masih akan terus bertambah signifikan karena program vaksinasi masih berjalan dengan melibatkan belasan fasilitas kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti, Sabtu (29/5/2021).

Menurutnya, program vaksinasi gotong royong sudah dimulai sejak Selasa 18 Mei 2021, saat Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi di PT Unilever di kawasan industri Jababeka, Cikarang Utara.

Program ini sendiri diperuntukkan bagi karyawan dan anggota keluarganya secara gratis, yang pendanaannya dibebankan pada perusahaan atau badan hukum.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

15 Faskes Swasta Usulkan Gelar Vaksinasi

Sejauh ini, kata dia, sudah ada 15 fasilitas kesehatan swasta yang mengusulkan menyelenggarakan vaksinasi gotong royong. Di antaranya RS Siloam, RS Sentra Medika, RS Omni, dan sejumlah klinik swasta.

"Total sudah 18 faskes yang mengusulkan. 15 di antaranya baru mengusulkan ke kami," ujar Sri Enny.

Saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan untuk menentukan fasilitas kesehatan yang ditunjuk untuk melayani vaksinasi gotong royong di Kabupaten Bekasi.

"Jumlah faskes ini pasti akan terus bertambah seiring bertambahnya pengajuan perusahaan untuk mengikuti program pemerintah ini," jelas Sri. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.