Sukses

Pesan Ma'ruf Amin untuk Ormas Keagamaan dalam Menjaga Persatuan

Ma'ruf Amin mengatakan upaya ormas keagamaan dalam menjaga persatuan dapat dilakukan dengan mengajak dan memberi edukasi kepada anggota untuk merawat kebersamaan masyarakat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri acara Musyawarah Nasional VI Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) yang digelar secara virtual dari Jakarta, Sabtu (29/5/2021). 

Dalam pidatonya, Wapres mendorong seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas) berbasis keagamaan dapat ikut merawat persatuan dan kesatuan serta kerukunan masyarakat di Indonesia.

"Saya mendorong Jam’iyah Batak Muslim Indonesia dan ormas-ormas keagamaan lainnya untuk mengambil peran dalam upaya bersama kita merawat persatuan dan kesatuan," kata Ma'ruf Amin dilansir Antara. 

Menurutnya, upaya ormas keagamaan dalam menjaga persatuan dapat dilakukan dengan mengajak dan memberikan edukasi kepada seluruh anggota untuk merawat kebersamaan masyarakat Indonesia.

"Upaya ini harus senantiasa dijalankan selama tantangan dan ancaman sebagaimana yang saya sebutkan tadi masih ada," ucap Wapres Ma'ruf.

Wapres menjelaskan tantangan kehidupan berbangsa saat ini muncul antara lain karena ada perkembangan sistem teknologi dan informasi yang penyebaran-nya cukup bebas saat ini, baik secara jarak geografis maupun konten-nya.

"Akibatnya, otoritas institusi negara, pemerintahan, pendidikan maupun pranata dan nilai-nilai lokal yang hidup di tengah masyarakat tidak dapat lagi melakukan pencegahan secara dini. Atau menyaring apabila beredar suatu konten yang tidak sesuai dan selaras dengan nilai-nilai sosial yang ada," jelas Ma'ruf. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesenjangan Digital

Sementara itu, lanjut Wapres, bagi negara dan masyarakat mampu, perkembangan tersebut tidak menjadi masalah karena mereka memiliki jangkauan dan kapasitas jaringan mumpuni. Hal itu berbeda dengan kondisi masyarakat yang kurang mampu. 

"Ketimpangan inilah yang disebut sebagai digital divide atau kesenjangan digital. Kesenjangan digital tidak hanya terjadi antarnegara, tapi juga antarkelompok masyarakat dalam satu negara," tutur-nya.

Dalam konteks Indonesia sebagai negara majemuk, tantangan kesenjangan informasi tersebut bisa menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan nasional jika tidak disikapi dengan tepat.

Oleh karena itu, Wapres meminta komitmen kebangsaan seluruh masyarakat dan ormas harus selalu dipelihara bersama agar tidak luntur, sehingga persatuan nasional dapat terpelihara.

"Komitmen kebangsaan, seperti juga diangkat dalam tema Munas ini, harus senantiasa kita jaga agar tidak pernah luntur. Keberagaman kita adalah potensi kekuatan nasional yang sangat besar," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.