Sukses

Sempat Beri Nilai E Penanganan Covid-19, Menkes: Testing dan Vaksinasi di DKI Tertinggi

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi dengan tingkat penanganan Covid-19 terbaik.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi dengan tingkat penanganan Covid-19 terbaik. Menurut dia, DKI Jakarta merupakan provinsi dengan angka testing Covid-19 tertinggi dibandingkan daerah lain.

"Saya ingin sampaikan bahwa saya melihat banyak sekali hal-hal yang dilakukan dengan baik. DKI adalah daerah yang testingnya paling tinggi dan testing itu sangat menentukan," jelas Budi Gunadi dalam konferensi pers di Youtube Kementerian Kesehatan, Jumat (28/5/2021).

Selain itu, dia menyampaikan bahwa DKI Jakarta termasuk daerah yang paling cepat melakukan vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Budi mengungkapkan lebih dari 60 persen masyarakat lansia di DKI sudah disuntik vaksin virus corona.

"Vaksinasi bisa bilang tiga provinsi yang paling agresif, paling cepat adalah DKI, Bali, dan Yogyakarta. Saya terima kasih kepada tenaga kesehatan DKI, aparat pemerintah DKI karena memang lansianya paling tinggi di DKI. Lebih dari 60 persen sekarang sudah disuntikan," katanya.

Budi mengingatkan bahwa lansia merupakan kelompok yang paling rentan terpapar virus corona dan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Dengan memberikan vaksin, maka akan meningkatkan angka kesembuhan para lansia yang terinfeksi virus corona.

"Insya Allah para lansia kita kalau terkena, ya nggak usah masuk rumah sakit. Kalaupun masuk rumah sakit, paling cepat sembuhnya. Sehingga pressure ke rumah sakit, pressure ke tenaga kesehatan rumah sakit, dan juga pressure karena banyak rekan-rekan kita yang wafat bisa rendah sekali dan DKI kan paling tinggi," ujar dia.

"Saya melihat bahwa banyak keunggulan yang sudah dilakukan oleh teman-teman di DKI," sambung Budi.

Dia menjelaskan bahwa penilaian penanganan Covid-19 itu merupakan indikator risiko yang digunakan Kementerian Kesehatan untuk melihat laju penularan virus corona di 34 provinsi. Budi mengungkapkan penilaian tersebut merupakan pedoman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Data-data dan angka merupakan indikator risiko pedoman WHO yang baru, yang digunakan sebagai analisa internal di Kementerian Kesehatan untuk melihat persiapan kita menghadapi lonjakan kasus sesudah liburan lebaran kemarin," tutur Budi Gunadi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nilai E

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan memberikan nilai E kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas penanganan pandemi Covid-19. Jakarta menjadi satu-satunya provinsi yang mendapat nilai terendah versi Kementerian Kesehatan.

Dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono menyampaikan penilaian kondisi bed occupancy rate (BOR) dan pelayanan Covid-19 daerah rata-rata memiliki kapasitas yang sangat terbatas.

Terkait penilaian, Dante menyebut tak ada daerah yang mendapat nilai A dan B. Untuk DKI Jakarta bahkan mendapat penilaian kategori E terkait bed occupancy rate dan tracing Covid-19.

"Ada beberapa daerah yang mengalami masuk kategori D dan ada yang masuk kategori E seperti Jakarta tapi ada juga yang masih di C artinya tidak terlalu BOR dan pengendalian provinsinya masih baik," ucap Dante.

Adapun dari 34 Provinsi di RI, hanya DKI Jakarta yang mendapat nilai E. Dante menyebut DKI Jakarta berada pada kondisi kapasitas keterisian tempat tidur yang tak terkendali. Selain itu, upaya tracing di ibu kota juga masih buruk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.