Sukses

Polsubsektor Oksamol Papua Diserang OTK, Satu Anggota Meninggal Dunia

Kepolisian telah berkoordinasi dengan jajaran TNI untuk memburu OTK yang menyerang Pos Polsubsektor Oksamol Papua dan menewaskan seorang polisi.

Liputan6.com, Jakarta - Pos Polsubsektor Oksamol di Distrik Oksamol, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua diserang sekelompok Orang Tak Kenal (OTK), Jumat (28/5/2021) sekitar pukul 01.30 WIT dini hari. Satu orang anggota kepolisian meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, korban meninggal dunia merupakan Kepala Subsektor Oksamol, Briptu Mario Sanoy.

Menurut Kamal, Briptu Mario sempat melaksanakan piket jaga sambil duduk bersama masyarakat. Kemudian pada pukul 00.00 WIT, masyarakat meninggalkan Pos Polsubsektor Oksamol.

"Sedangkan Briptu Mario Sanoy masuk ke kamar untuk beristirahat," kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Jumat siang.

Sekitar pukul 01.30 WIT, masyarakat melihat ada kurang lebih sekitar enam orang OTK mendatangi Polsubsektor Oksamol.

"Pukul 06.00 WIT anggota Linmas mendatangi Polsubsektor Oksamol dan melihat dari kaca jendela Ka Subsektor Oksamol Briptu Mario Sanoy tergeletak di lantai dalam keadaan berlumuran darah," jelasnya.

Mengetahui hal tersebut, anggota Linmas tersebut langsung menyampaikan kejadian yang ia lihat itu kepada masyarakat. Namun, saat itu mereka tak berani masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Karena masih menunggu tim dari Polres Pegunungan Bintang untuk dilakukan evakuasi," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dievakuasi Menggunakan Helikopter

Untuk dapat sampai ke lokasi dan melakukan evakuasi korban, tim dari Polres menggunakan helikopter.

"Untuk diketahul jarak Kota Oksibi ke TKP yakni di Distrik Oksamol jika berjalan kaki dapat ditempuh selama 1 minggu dan jika menggunakan helikopter ditempuh selama 30 menit," ungkapnya.

Kini, pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan aparat TNI untuk dapat melakukan pengejaran dan penangkaan terhadap OTK tersebut.

"Menerima laporan, berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk evakuasi korban, berkoordinasi dengan TNI guna melakukan pengejaran terhadap para pelaku," tutupnya..

 

Reporter: Nur Habibie

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.