Sukses

5 Pernyataan Jokowi Terkait Lonjakan Drastis Kasus Aktif Covid-19 di Riau

Berdasarkan data Jokowi, kasus aktif Covid-19 di Riau mencatatkan angka tertinggi pada September 2020 yakni, sebanyak 3.538.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti kasus aktif Covid-19 di Provinsi Riau yang terus naik terhitung mulai Maret 2021. Dia menduga adanya kelengahan dalam penanganan Covid-19. 

"Ini ada kelengahan pasti, begitu Maret naik 1.302, langsung April naik menjadi 4.865. Meskipun sekarang turun sedikit tapi masih di posisi yang tinggi. Hati-hati mengenai ini, hati2-hati," kata Jokowi dihadapan Forkompinda se-Riau, Kamis (20/5/2021).

Terkait hal tersebut, Jokowi mengingatkan para kepala daerah bahwa pandemi belum berakhir. Dibutuhkan kerjasama dari tingkat gubernur hingga pejabat daerah agar kasus positif Covid-19 di masing-masing wilayah dapat ditekan.

Jokowi juga menyebut bahwa salah satu upaya untuk menekan kasus aktif Covid-19 adalah kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro.

Sebagai bukti nyata, saat ini kasus aktif Covid-19 di Tanah Air menurun drastis di angka 87.000. Berbeda saat Februari yang nyaris tembus diangka 200 ribu.  

Berikut ini sejumlah pernyataan Jokowi terkait naiknya kasus aktif Covid-19 di Provinsi Riau dihimpun Liputan6.com:

  

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Terjadi Kenaikan Drastis

Berdasarkan data Jokowi, kasus aktif Covid-19 di Riau mencatatkan angka tertinggi pada September 2020 yakni, sebanyak 3.538. Kemudian, angka itu terus menunjukkan penurunan hingga Februari 2021 di angka 1.071.

Namun, tiba-tiba kasus aktif Covid-19 di Riau kembali meningkat pada Maret 2021 sebesar 1.302. Bahkan, kasus aktif virus Corona di Riau melonjak drastis hingga 4.865 pada April 2021.

 

3 dari 6 halaman

2. Akibat Adanya Kelengahan

Jokowi menilai, adanya kenaikan kasus yang cukup signifikan di Provinsi Riau sejak maret 2021 itu dikarenakan adanya kelengahan dalam penanganan Covid-19.

"Sebelumnya rendah, kemudian semua eksponensial melonjaknya drastis, ini ada apa? Kelengahan kita tidak melihat kasus per kasus itu harian. Sehingga tahu-tahu eksponensial. Dari Maret kemudian eksponensial naik," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forkompinda se-Riau, sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (20/5/2021).

4 dari 6 halaman

3. Sebut PPKM Mikro Mampu Tekan Kasus Aktif Covid-19

Jokowi menyebut kasus aktif Covid-19 di Indonesia sudah mulai menunjukkan penurunan dibanding awal Februari 2021. Pada Februari 2021, kasus aktif virus Corona berada di angka 176.000 bahkan mendekati 200.000.

Namun, kini kasus aktif Covid-19 di Tanah Air menurun drastis di angka 87.000 atau sekitar 50,5 persen. Jokowi mengatakan penurunan kasus aktif ini dikarenakan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro yang diterapkan sejak Februari 2021.

"Kuncinya di PPKM skala mikro yang bergerak di tingkat bawah yang kita punyai dan kita beruntung bahwa kita memiliki yang namanya Babinsa, Bhabinkamtibmas, ada lurah, RT/RW. Inilah yang harus digerakkan," ujar Jokowi.

5 dari 6 halaman

4. Instruksikan Langsung Lakukan Karantina

Pada 18 Mei 2021, kasus aktif Covid-19 di Riau berada di 4.170. Kendati sudah mulai menurun, Jokowi meminta kepala daerah tak lengah dan segera melakukan upaya penanganan apabila ditemukan kasus positif Covid-19.

"Kalau sudah turun jangan lengah, jangan hilang kewaspadaan, jangan lengah dan jangan tunggu chaos baru kita bertindak, terlambat," ujarnya.

"Begitu ada satu kasus positif di sebuah RW langsung isolasi, karantina, kalau berat tadi disampaikan Pak Menkes, bawa ke rumah sakit," sambung Jokowi.

6 dari 6 halaman

5. Pemimpin Daerah Berkoordinasi

Untuk itu, Jokowi meminta gubernur, bupati, walikota, hingga pejabat daerah berkoordinasi melakukan manajemen pengendalian agar kasus di wilayahnya dapat ditekan.

"Kalau bergandengan di dalam koordinasi, di rapat, maupun di lapangan persoalannya akan menjadi mudah. Ini dari pengalaman kita di tingkat nasional maupun di provinsi, kabupaten/kota yang kita lihat dan kita amati," tutur Jokowi.

 

Dinda Permata

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.