Sukses

Viral Polres Metro Depok Digeruduk Puluhan Anggota Ormas, Ini Penjelasan Polisi

Sekitar 30 orang anggota kelompok ormas menggeruduk Markas Polres Metro Depok pada Selasa 18 Mei 2021 pagi.

Liputan6.com, Depok - Sejumlah orang yang diduga berasal dari kelompok organisasi kemasyarakatan (Ormas) menggeruduk Polres Metro Depok. Seperti video yang diunggah akun Instagram @cetul.22, terlihat seorang pria menaiki pagar Polres Metro Depok yang dijaga aparat kepolisian.

Kasubag Humas Polres Metro Depok, Kompol Supriyadi mengatakan, kedatangan kelompok ormas tersebut dikarenakan ada salah seorang ketua pimpinan mereka yang dipanggil sebagi saksi terkait kasus keributan yang melibatkan anak buahnya.

Namun, karena ketua kelompok ormas tersebut masih sakit akhirnya pemeriksaan ditunda. "Di kira anak buahnya, ketua kelompoknya dipaksa datang, padahal pemanggilan ditunda," ujar Supriyadi, Selasa (18/5/2021).

Karena situasi masih pandemi Covid-19, akhirnya polisi membubarkan massa. Apalagi agenda pemeriksaan pimpinan mereka ditunda.

Menurut Supriyadi, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa sekitar pukul 10.00 WIB dan tidak berlangsung lama. Kedatangan kelompok ormas tersebut berjumlah sekitar 30 orang.

"Saat ketuanya datang mereka langsung membubarkan diri," terang Supriyadi.

Supriyadi mengungkapkan, ketua kelompok tersebut datang bersama lawyer ke penyidik dan meminta waktu untuk memulihkan masa penyembuhannya yang sedang sakit.

Akhirnya Polres Metro Depok dan ketua kelompok melakukan kesepakatan untuk memberikan izin mengatur ulang pemanggilan saksi demi kesehatan.

"Tapi anak buahnya yang enggak tahu menahu entah dari siapa pada datang ke Polres," ucap Supriyadi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Kerusakan

Supriyadi menyatakan, tidak ada fasilitas Markas Polres Metro Depok yang rusak dalam peristiwa tersebut. Situasi di lokasi telah kondusif.

Pihaknya menyayangkan video yang beredar di media sosial membuat warga menjadi takut. "Videonya aja yang enggak bener, bikin orang takut aja. Jadi enggak ada masalah, hanya miskomunikasi aja," pungkas Supriyadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.