Sukses

Gempa Susulan Diprediksi Masih Akan Guncang Nias Barat, Warga Diminta Hindari Bangunan Rusak

BMKG juga meminta masyarakat waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam. Pasalnya, gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran dan reruntuhan batu.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi gempa susulan masih akan mengguncang Nias Barat, Sumatera Utara, usai gempa magnitudo 6,7. BMKG pun meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang telah rusak.

"Jadi, saya mohon gempa-gempa susulan diperkirakan masih akan terus terjadi. Maka kami menghimbau agar masyarakat di wilayah terdampak menghindari bangunan yang sudah retak atau rusak diakibatkan gempa," jelas Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (14/5/2021).

BMKG juga meminta masyarakat waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam. Pasalnya, gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran dan reruntuhan batu.

"Tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang bertanggung jawab," ucapnya.

Selain itu, BMKG mengingatkan masyarakat untuk memeriksa dan memastikan bahwa bangunan tempat tinggal cukup kuat dan stabil terhadap getaran gempa bumi, sebelum kembali ke rumah. Hal ini agar masyarakat aman apabila ada gempa susulan.

"Apapun mohon pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan bangunan sebelum kembali ke rumah masing-masing," kata Dwikorita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Berpotensi Tsunami

Sebelumnya, gempa bumi tektonik magnitudo 6,7 mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera pada Jumat (14/5/2021) pukul 13.33.09 WIB. Gempa dilaporkan tidak berpotensi tsunami.

Pusat gempa terletak pada koordinat 0,2 Lintang Utara (LU) dan 96,69 Bujur Timur (BT). Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 125 kilometer (km) arah Barat Daya Kota Lahomi, Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara dengan kedalaman 10 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang berada di zona outer-rise. Gempa tersebut memiliki mekanisme sesar turun (normal fault).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.