Sukses

Alasan Polisi Buka Pos Penyekatan Mudik di Kedungwaringin Bekasi

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, penyekatan mudik dilonggarkan dengan pertimbangan mencegah terjadinya kerumunan.

Liputan6.com, Jakarta - Pos penyekatan larangan mudik yang didirikan di Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat menjadi sorotan setelah viral rekaman video yang menampilkan gerombolan pemudik menerobos penjagaan petugas. Petugas pun terpaksa melonggarkan penyekatan.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, penyekatan dilonggarkan dengan pertimbangan mencegah terjadinya kerumunan yang justru berpontensi terjadinya penularan Covid-19.

"Ketika laksanakan penyekatan banyak masyarakat yang tetap memaksa untuk bisa mudik, untuk bisa lolos mereka juga tidak mau kita putar balik. Sehingga kemudian menimbulkan membuat kerumunan yang justru berbahaya bagi kesehatan masyarakat itu sendiri," papar Sambodo di Polda Metro Jaya, Selasa (11/5/2021).

Sambodo menerangkan, tujuan kepolisian melakukan diskresi dengan membuka penyekatan yakni memecah kerumunan pemudik.

Namun demikian, walaupun diloloskan di pos penyekatan Kedungwaringin, bukan berarti pemudik bisa dengan mudah sampai ke kampung halaman.

Sambodo menyebut, satu kilometer dari sana ada pos penyekatan Tanjung Pura di Karawang, demikian juga ketika masuk Purwakarta, Subang, dan Indramayu ada lagi pos penyekatan larangan mudik.

"Bahkan ke kota manapun ketika para pemudik masuk itu masuk ke kota tertentu itu pasti ada penyekatan. itu lah sebabnya kita laksanakan penyekatan berlapis dengan 381 titik di Pulau Jawa saja," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tumbuhkan kesadaran patuhi kebijakan

Terlepas dari itu, Sambodo menyampaikan yang paling terpenting adalah menumbuhkan kesadaran agar mematuhi kebijakan pemerintah terkait peniadaan mudik.

"Seberapa besar pasukan kita terjunkan yang kita butuhkan adalah kesadaran kolektif masyarakat untuk sama-sama mau mematuhi anjuran pemerintah untuk tidak mudik karena mereka juga tidak mungkin kita paksa, dorong karena mereka bukan pengunjuk rasa. jadi tetap malam itu kita lakukan dengan persuasif," papar dia.

Dalam kesempatan itu, Sambodo tetap mengantisipasi penumpukan pemudik. Di antaranya dengan menambah jumlah personel yang berjaga di pos penyekatan.

"Pasukan sudah kita tambah, pos penyekatan juga sudah kita tambah. Tapi memang volumenya ini luar biasa," ucap dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.