Sukses

Temui Jokowi di Istana, Adian Napitupulu Bahas soal Vaksin hingga Harga Gas

Menurut Adian Napitupulu, Jokowi terlihat tenang dan kerap berbicara dengan diselingi beberapa kali tertawa selama pertemuan.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus PDIP Adian Napitupulu menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara Jakarta, Senin (10/5/2021). Pertemuan itu juga dihadiri oleh mantan aktivis '98 yang juga Komisaris di BUMN Mustar Bona Ventura dan Fendy Mugni.

Adapun pertemuan itu membahas soal situasi yang terjadi di Indonesia. Mulai dari, pandemi Covid-19, vaksin, sumber daya laut, hingga persoalan tanah untuk rakyat

"Terkait masalah yang disampaikan, Jokowi minta agar lebih intensif berkomunikasi dengan semua menterinya antara lain Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono," jelas Adian dalam siaran persnya, Senin.

Menurut dia, Jokowi terlihat tenang dan kerap berbicara dengan diselingi beberapa kali tertawa selama pertemuan. Presiden pun mencatat masukan-masukan yang dianggap penting.

"Jokowi juga meminta agar seluruh elemen rakyat bergandengan tangan dan gotong royong untuk melewati masa pandemi ini," ujar Adian.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banyak potensi kekayaan alam yang dapat dikelola

Adian menyampaikan, banyak potensi kekayaan alam yang dapat dikelola untuk memperbaiki ekonomi nasional. Bahkan, kata dia, beberapa investor asing tertarik berinvestasi namun terhambat persoalan di tingkat lokal.

"Presiden dalam kesempatan itu sempat menghubungi langsung beberapa menteri untuk mengkonfirmasi apa yang di bicarakan," kata dia.

Salah satu peraturan yang sempat dibahas dengan Jokowi yakni, Peraturan Presiden terkait harga gas. Adian menilai harga gas yang tidak kompetitif dengan negara lain membuat biaya produksi menjadi lebih tinggi.

"Terkait agraria menyampaikan data tentang 65.000 ha tanah PTPN yang di kelola oleh rakyat dan perlu kepastian hukum untuk mencegah konflik agraria ke depan," tutur Adian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.