Sukses

Top 3 News: Pengakuan Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara

Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara, Alex Ahmad Hadi Ngala telah menyatakan keluar dari Sunda Nusantara. Pengunduran dirinya terhitung sejak Rabu, 5 Mei 2021.

Liputan6.com, Jakarta Mengaku sebagai Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara, nama Alex Ahmad Hadi Ngala hingga kini masih jadi sorotan. Kabar baru darinya, warga Kemirimuka, Depok ini mengatakan telah mengundurkan diri dari bagian Kekaisaran Sunda Nusantara. 

Alex mengaku sakit hati sehingga tak ingin lagi terlibat dalam kegiatan apapun yang berhubungan dengan Kekaisaran Sunda Nusantara. Berita ini terpopuler pertama di top 3 news, Jumat, 7 Mei 2021. 

Terkait alasan di balik pengunduran drinya, pria yang mengaku menjabat sebagai panglima ini enggan menceritakan detailnya. 

Tak kalah jadi sorotan terkait Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang digelar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada pegawainya sebagai peralihan untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dari hasil tes yang dilakukan tercatat ada 75nama yang dilaporkan tak lolos TWK. Penyidik senior KPK, Novel Baswedan diduga menjadi salah satunya.

Beragam tanggapan hingga kecaman pun kini datang untuk lembaga anti rasuah ini. Salah satunya datang dari Aliansi Gerak Perempuan. Mereka mengatakan ada beberapa pertanyaan yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya tes tersebut. Bahkan disebut cenderung bermuatan pelecehan.

Lantas, bagaiman nasib ke-75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat dalam TWK? Sebelumnya, Ketua KPK Irjen Firli Bahuri menyatakan, bahwa hingga kini tidak ada pemecetan yang akan dilakukan terhadap ke-75 pegawai yang tidak lolos tes. 

Sementara itu, upaya pemerintah untuk menekan lonjakan kasus baru positif di wilayah DKI Jakarta terus digencarkan. Dengan melakukan penyekatan di sejumlah titik Ibu Kota yang dibantu oleh ribuan personel gabungan.

Memasuki hari ketiga terkait larangan mudik Lebaran oleh pemerintah, tak sedikit kendaraan roda empat yang telah diputar balik oleh aparat kepolisian. Selain kendaraan pribadi, truk, travel gelap, hingg bus tak luput dari incaran petugas. 

Pada hari pertama, 6 Mei kemarin, Polda Metro Jaya melaporkan pihaknya telah menjaring  725 unit kendaraan di dua gerbang tol yakni Gerbang Tol Cikarang Barat, dan Gerbang Tol Cikupa. 

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Jumat, 7 Mei 2021:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara Mengaku Mundur dan Sakit Hati

Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara, Alex Ahmad Hadi Ngala, mengaku telah mundur dari Kekaisaran Sunda Nusantara. Pengakuan tersebut disampaikannya saat ditemui rombongan Polsek Beji di kediamannya, Jalan Ciliwung RT5/1, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Kota Depok.

Alex mengatakan, dia telah menyatakan keluar dari Sunda Nusantara. Pengunduran dirinya terhitung sejak Rabu, 5 Mei 2021 sehingga dia tidak terlibat lagi dengan Kekaisaran Sunda Nusantara. Dia mengaku keluar lantaran sakit hati.

"Saya sudah mundur di hadapan anak-anak (anggota kekaisaran), sekarang juga saya bilang di depan Kapolsek," ujar Alex, Kamis (6/5/2021).

Namun, dia tidak menjelaskan lebih rinci soal alasan sakit hatinya. Dia hanya mengakui, terdapat empat orang yang aktif pada Kekaisaran Sunda Nusantara salah satu dirinya. 

Saat Polsek Beji bermaksud mengambil fotonya, Alex menolak. Sebagai gantinya, Alex akan memberikan aset yang dimiliki Kekaisaran Sunda Nusantara yang berada di luar negeri kepada pemimpin negeri ini (Indonesia). Begitupula jika dia nanti meninggal dunia.

 

Selengkapnya...

 

3 dari 4 halaman

2. HEADLINE: Nasib 75 Pegawai KPK Tak Lulus Tes Wawasan Kebangsaan Tak Jelas, Saling Lempar Tanggung Jawab?

Alih status kepegawaian di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menyisakan pertanyaan. Usai Pimpinan KPK mengumumkan 75 pegawai yang tak lolos dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang berarti mereka tak akan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) KPK, status puluhan pegawai KPK ini belum ada kepastian.

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (6/5/2021) mengatakan, sesuai keputusan rapat seluruh Pimpinan bersama seluruh anggota Dewan Pengawas dan Pejabat Struktural di lingkungan KPK, disimpulkan Sekretaris Jenderal KPK akan menerbitkan Surat Keputusan Penetapan terhadap hasil TWK untuk disampaikan kepada pegawai yang dinyatakan memenuhi syarat maupun yang tidak.

Adapun tindak lanjut untuk pegawai yang tidak memenuhi syarat akan dikoordinasikan dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN-RB).

Selama belum ada penjelasan lebih lanjut dari BKN dan Kemen PAN-RB maka KPK tidak akan memberhentikan pegawai yang tidak lolos.

Namun, peryataan itu dibantah Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana. Dia mengatakan, seharusnya keputusan status 75 pegawai KPK yang tidak lulus dalam TWK untuk peralihan status pegawai menjadi ASN berada dalam kewenangan KPK. Sebab, dia menilai mereka yang tidak lulus belum berstatus sebagai ASN.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Melihat Hari Pertama Pemberlakuan Aturan Larangan Mudik Lebaran 2021

Pelarangan mudik Lebaran mulai diberlakukan pada Kamis, 6 Mei 2021. Aturan pengetatan ini berlaku hingga 17 Mei 2021 mendatang.

Daerah-daerah pun turut mengikuti aturan pusat melarang mudik Lebaran 2021 dan mengambil sejumlah tindakan tegas.

Misalnya saja Polda Metro Jaya menyekat sejumlah pintu tol masuk ke Jakarta. Salah satu pintu tol yang disekat saat dilarang mudik adalah di jalan bebas hambatan Cikunir 3.

"00.41 Polri melakukan penutupan jalur Tol Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed di ruas Cikunir 3. Situasi arus lalu lintas terpantau lancar," tulis TMC Polda Metro Jaya dalam akun Twitter-nya, Kamis, 6 Mei 2021.

Tak hanya di Jakarta, Polresta Solo bahkan mendirikan lima pos pengamanan pada akses pintu masuk Kota Solo, Jawa Tengah.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.