Sukses

Jokowi: Hitung-hitungan Produksi Beras Harus Pasti, Ini Menyangkut Perut Rakyat

Jokowi menekankan bahwa produksi padi dan hasil panen harus betul-betul dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan bahwa produksi padi dan hasil panen harus betul-betul dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia. Pasalnya, kata dia, kepastian produksi beras tersebut menyangkut kesejahteraan masyarakat.

Menurut dia, pemerintah tak perlu mengimpor beras apabila produksi padi bisa mencukupi kebutuhan masyarakat di Indonesia. Namun, hasil produksi padi harus dikalkulasi dengan pasti dan jelas terlebih dahulu.

"Sehingga kalau dihitung betul-betul ada barangnya, ada padinya yang dipanen kemudian nanti muncul produksi menjadi beras, kepastian mengenai jumlah itu betul-bisa dikalkulasi, bisa dihitung," kata Jokowi saat meninjau lokasi tanam dan panen padi di Kabupaten Malang Jawa Timur, seperti dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4/2021).

"Kita tidak perlu yang namanya impor. Tapi hitung-hitungannya memang harus pasti karena ini menyangkut masalah perut, masalah makan rakyat itu dari sini," sambungnya.

Dia mengaku mendapatkan informasi mengenai varietas IPB 3S yang dapat menghasilkan gabah hingga 12 ton. Jokowi ingin hal ini dikembangkan agar dapat mendapat jumlah yang lebih besar lagi.

"Shingga ketahanan pangan kita kedaulatan pangan kita betul-betul bisa kita raih tanpa kita harus impor dari negara lain," jelas Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Beras Impor

Sebelumnya, Jokowi memastikan bahwa tidak ada beras impor yang masuk ke Indonesia hingga Juni 2021. Dia pun meminta perdebatan soal impor beras dihentikan.

"Saya pastikan bahwa sampai bulan Juni 2021 tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita Indonesia. Kita tahu sudah hampir 3 tahun ini kita tidak mengimpor beras," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat 26 Maret 2021.

Dia mengakui bahwa pemerintah memang membuat MoU atau kerja sama dengan Thailand dan Vietnam. Namun, Jokowi menjelaskan MoU itu hanya untuk berjaga-jaga mengingat situasi pandemi Covid-19 yang penuh ketidakpastian.

"Saya tegaskan sekali lagi berasnya belum masuk," tegas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.