Sukses

Desa Kaliuling Jadi Daerah Terparah Kena Gempa Malang

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sejumlah wilayah terdampak dan merasakan gempa magnitudo 6,1 yang mengguncang Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021).

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sejumlah wilayah terdampak dan merasakan gempa magnitudo 6,1 yang mengguncang Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021).

Gempa tersebut setidaknya menguncang beberapa wilayah di Jawa Timur, paling parah dirasakan di Kawasan Lumajang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mendata ada 5 korban meninggal dunia dan 521 bangunan rusak dampak gempa di Malang. Jumlah korban jiwa dan bangunan itu berdasarkan data yang dihimpun sampai pukul 14.30 tadi.

Berdasarkan data BPBD Lumajang, wilayah Kecamatan Tempursari jadi yang paling parah terdampak gempa di Malang. Tepatnya di Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa TImur. Seluruh korban jiwa dan sebagian besar kerusakan bangunan berada di wilayah itu.

Sementara kerusakan bangunan ada sebanyak 521 rumah dengan rincian 148 rumah rusak berat, 318 rumah rusak sedang dan 62 rumah rusak ringan. Kerusakan yang ditimbulkan itu seperti rumah roboh maupun retak-retak pada dinding bangunan.

 

Untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak, pemerintah melalui Kementerian Sosial memberikan Program Bantuan Sosial Tunai (BST) ke sejumlah masyarakat desa.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Jawa Timur, Kementerian Sosial serta BNPB dalam menangani korban gempa di Desa Kaliuling.

“Masyarakat merasa terbantu dengan adanya bantuan ini. Efeknya adanya perputaran uang di desa ini,” tutur Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

Hal itu setujui oleh Supiyatni sebagai warga setempat. Ia mengatakan bahwa dengan bantuan yang diterima bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Saya bersyukur sekali dengan adanya bantuan ini. Jadi bisa berguna untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk anak sekolah. Pasalnya, saya hanya berprofesi sebagai buruh tani,” tutur Supiyatni.

Dalam penyerahan bantuan itu, hadir pula Wakil Bupati Lumajang Amperawati, dan Dirut Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi.

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.