Sukses

Disambangi PKS, PDIP: Berbeda di Pemerintahan Bukan Berarti Tidak Berdialog

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hari ini menerima kunjungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Liputan6.com, Jakarta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hari ini menerima kunjungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Selatan.

Adapun dari PDIP diwakili oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto didampingi Wakil Bendahara Rudianto Tjen, Ketua Fraksi PDIP DPR RI dan Wasekjen Utut Adianto, serta sejumlah jajaran pengurus DPP lainnya seperti Ahmad Basarah dan Djarot Saiful Hidayat.

Sedangkan dari PKS sendiri, tutut hadir Sekretaris Jenderalnya Habib Aboe Bakar Alhabsy. Didampingi Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, Ketua DPP Mardani Ali Sera, Ketua DPP Anis Byarwati, Wasekjen Moh Rozag Asyhari.

"Ini kawan saya saat DPR, kita sering berkomunikasi," kata Hasto saat menerima kedatangan Habib Aboe yang juga disambut gelak tawa, Selasa (27/4/2021).

Dalam kesempatan itu, PDIP menyatakan menghormati PKS berada di luar pemerintahan. Namun, perbedaan itu bukan berarti keduanya tak bisa duduk untuk saling berdialog.

"Walau berbeda posisi di pemerintahan, bukan berarti tak ada ruang untuk dialog," kata Hasto.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ingin Belajar

Habib Aboe mengaku kedatangan pihaknya ke DPP PDIP untuk belajar bagaimana mengurus negara. "Bagi-bagi ilmunya lah," kata dia.

Ia mengaku sangat berbahagia bisa sowan dan hadir di kantor pusat PDIP.

"Kita datang ke sini seperti sedang berasa di rumah sendiri. Terasa penuh dengan berkah," kata Habib Aboe.

Dia menekankan kedatangan mereka juga dengan semangat, sebagai pengurus baru partai hasil Musyawarah Nasional. Presiden PKS Ahmad Syaikhu sebenarnya dijadwalkan memimpin rombongan PKS. Namun Habib Aboe mengakui hari ini ada berita duka di partainya akibat sekretaris majelis syuro partainya wafat.

"Di pertemuan silaturahmi ini membahas masalah kebangsaan. Jangan kesannya seakan PDI Perjuangan dan PKS selalu berlawanan. Kita bersama saja. Kalau berbeda pendapat itu hal biasa. Maksud saya, bernegara harus kita bikin suasana happy. Kalau ada berbeda sedikit, ya silahkan. Kalau di luar pemerintahan, itu balancing dan hak demokrasi," tuturnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.