Sukses

Bunga Bangkai Mekar di Pekarangan Rumah Warga di Tanjungpinang, Kepri

Sekuntum bunga bangkai ditemukan tumbuh di pekarangan belakang rumah seorang warga di Jalan Merpati, Kelurahan Batu IX, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Liputan6.com, Jakarta - Sekuntum bunga bangkai ditemukan tumbuh di pekarangan belakang rumah seorang warga di Jalan Merpati, Kelurahan Batu IX, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Pemilik rumah bernama Tuti mengatakan bunga bangkai itu dia temukan 10 hari lalu. Awalnya dia tidak tahu kalau yang dia temukan itu adalah bunga bangkai.

"Ada aroma tidak sedap seperti bangkai hewan mati. Cuma tidak tidak tahu kalau baunya bersumber dari bunga itu," kata Tuti di Tanjungpinang, seperti dikutip dari Antara, Kamis (22/4/2021).

Penemuan bunga bangkai itu sontak menarik perhatian warga Tanjungpinang setelah Tuti mengunggahnya ke media sosial Facebook.

Ia menyatakan bahwa banyak anak sekolah hingga warga sekitar datang ke rumahnya hanya untuk melihat bunga bangkai tersebut.

"Hampir setiap hari ada saja yang datang," katanya.

Tuti menyampaikan bunga itu saat pertama kali ditemukan terlihat segar. Terdapat warna kuning dan merah pada bagian tengah bunga.

Namun, katanya, dalam empat hari terakhir sudah mulai layu.

"Sepertinya sudah mau tumbang," kata Tuti.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mekar di Bekasi

Tanaman langka bernama latin amorphophallus titanum atau biasa disebut bunga bangkai juga pernah mekar di Rumah Perubahan, Bekasi, Jawa Barat pada Februari 2021 lalu.

Menurut Putri Intifada dari RK (Rhenald Kasali) Mentee Rumah Perubahan, dibutuhkan waktu sekitar 14 tahun hingga akhirnya bunga bangkai raksasa tersebut bisa tumbuh mekar seperti saat ini.

Semua berawal dari ketidaktahuan pihaknya saat menerima 10 tanaman jenis umbi-umbian pada tahun 2007 lalu.

Belakangan diketahui, momen mekarnya bunga dengan aroma tak sedap itu bukanlah pertama kali terjadi.

"Pertama muncul tahun 2016, muncul yang namanya amorphophallus titanum. Kemudian dari beberapa (tanaman) umbi-umbian itu kita identifikasi itu juga, sama termasuk jenis amorphophallus titanum," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.