Sukses

5 Pernyataan Menkes Budi Usai Datangnya 6 Juta Bulk Vaksin Covid-19 Sinovac

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, 6 juta dosis itu merupakan bagian dari pengiriman 140 juta bulk vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang akan Indonesia terima tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin angkat bicara usai datangnya 6 juta dosis bahan baku atau bulk vaksin Covid-19 Sinovac pada Minggu, 18 April 2021 di Indonesia.

Menurut Budi, 6 juta dosis itu merupakan bagian dari pengiriman 140 juta bulk vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang akan Indonesia terima tahun ini.

Ada pun total bahan baku vaksin Sinovac yang sudah diterima Indonesia, lanjut dia, sebanyak 59,5 juta dosis.

"Yang jika dijadikan dosis jadi sekitar 47 juta dosis. Dan, sampai sekarang sudah ada sekitar 22 juta dosis dari 46 juta yang masuk yang sudah kita terima, dan sudah kita distribusikan ke seluruh daerah," ujar Budi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu, 19 April 2021.

Selain itu, Budi meminta agar selama bulan Ramadan program vaksinasi Covid-19 memprioritaskan kelompok lanjut usia (lansia).

Pasalnya selama bulan puasa hingga Hari Raya Idul Fitri nanti, ia melihat akan banyak orang yang menemui orangtuanya. Dengan vaksinasi, maka risiko penularan Covid-19 kepada lansia bisa ditekan.

"Sehingga senior-senior kita ini bisa kita lindungi kalau nanti dikunjungi oleh keluarganya mereka sudah relatif imunnya lebih baik," kata Budi.

Berikut sederet pernyataan terkini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait 6 juta vaksin Covid-19 Sinovac yang baru saja tiba di Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Bagian dari 140 Juta Bulk Vaksin

Indonesia baru saja kedatangan 6 juta bulk (bahan baku) vaksin Sinovac dari China pada Minggu siang, 18 April 2021.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, 6 juta dosis tersebut merupakan bagian dari pengiriman 140 juta bulk vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang akan Indonesia terima tahun ini.

Ada pun total bahan baku vaksin Sinovac yang sudah diterima Indonesia, lanjut dia, sebanyak 59,5 juta dosis.

"Yang jika dijadikan dosis jadi sekitar 47 juta dosis. Dan, sampai sekarang sudah ada sekitar 22 juta dosis dari 46 juta yang masuk yang sudah kita terima, dan sudah kita distribusikan ke seluruh daerah," ujar Budi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu, 19 April 2021.

 

3 dari 7 halaman

Harapkan Vaksinasi Covid-19 Berjalan Lancar

Lebih lanjut Budi mengatakan, dalam satu bulan ke depan, Indonesia bisa menerima tambahan sekitar 20-an juta dosis lagi hasil produksi Bio Farma atas kedatangan bulk vaksin ini.

"Dengan demikian kita harapkan program vaksinasi seluruh provinsi, seluruh kabupaten, seluruh kota, untuk April dan Mei ini berjalan lancar dan aman," kata dia.

Menkes Budi lalu berpesan kepada seluruh kepala daerah, baik Gubernur, Bupati, maupun Walikota, untuk terus menjalankan program vaksinasi Covid-19.

 

4 dari 7 halaman

Minta Prioritaskan Vaksinasi Covid-19 Lansia

Menkes Budi kemudian meminta agar selama bulan Ramadan program vaksinasi Covid-19 memprioritaskan kelompok lanjut usia (lansia).

Pasalnya selama bulan puasa hingga Hari Raya Idul Fitri nanti, ia melihat akan banyak orang yang menemui orangtuanya. Dengan vaksinasi, maka risiko penularan Covid-19 kepada lansia bisa ditekan.

"Sehingga senior-senior kita ini bisa kita lindungi kalau nanti dikunjungi oleh keluarganya mereka sudah relatif imunnya lebih baik," kata Budi.

 

5 dari 7 halaman

Masyarakat Tak Perlu Ragu Vaksinasi saat Ramadan

Budi juga meminta jajaran kepala daerah di seluruh Indonesia untuk tak ragu meneruskan proses vaksinasi kendati di tengah bulan Ramadan.

Ia mengutip fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyebut bahwa suntuk vaksin tak membatalkan puasa.

"Pesan saya kepada teman-teman di daerah, kepala daerah, gubernur, bupati dan wali kota terus jalankan program vaksinasi. MUI sudah bilang bahwa selam bulan puasa vaksinasi tak membatalkan puasa, jadi terus dijalankan," ucap Budi.

 

6 dari 7 halaman

Ingatkan Masyarakat Tak Lengah Prokes Meski Sudah Ada Program Vaksinasi

Menkes Budi kemudian mengingatkan bahwa potensi lonjakan kasus Covid-19 masih bisa terjadi kendati program vaksinasi tengah dijalankan di Indonesia.

Karenanya, dia meminta masyarakat tak lengah terhadap bahaya penularan Covid-19.

"Jangan sampai program vaksinasi ini membuat kita tidak waspada, kenapa karena virusnya masih menular, masih ada. Dan kita harus tetap menjaga protokol kesehatan dengan menjaga jarak. Karena lonjakan bisa terjadi lagi," kata Budi.

Dia mengingatkan, jangan sampai program vaksinasi yang tengah berjalan ini membuat masyarakat tak waspada serta tak lagi mengindahkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Usaha keras kita jadi sia-sia karena kita lupa, kita kurang waspada," jelas Budi.

Ia menekankan supaya masyarakat tetap menjalankan prokes kendati vaksinasi Covid-19 tengah berjalan.

"Sekali lagi tetap menjalankan prokes, mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak dan kita terus vaksinasi terutama para lansia kita sampai lebaran nanti," jelas Budi.

 

(Cinta Islamiwati)

7 dari 7 halaman

Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.