Sukses

Gara-Gara ASI, Ibu Muda di Tangerang Dianiaya Suami hingga Babak Belur

KDRT terjadi setelah AN meminta suaminya membelikan kacang almond agar kualitas ASI miliknya bagus dan banyak.

Liputan6.com, Tangerang - Seorang ibu muda berinisial AN (29) diduga jadi korban kekerasan rumah tangga (KDRT) oleh suaminya sendiri. Kasus penganiayaan itu diduga dilakukan di sebuah apartemen di bilangan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten.

Hanya lantaran tidak mau pumping ASI, ibu yang baru memiliki satu anak bayi itu dianiaya sang suami hingga babak belur. Menurut keterangan korban, peristiwa KDRT tersebut terjadi pada Sabtu, 17 April 2021 sekitar pukul 10.30 WIB.

"Awalnya saat pembicaraan suami menyuruh saya pumping atau pompa ASI, dan saya dari kemarin minta belikan kacang almond sebagai asupan untuk ASI. Karena saya pikir kalau beli susunya mahal, tapi suami malah marah bilang kalau makanan asupan itu tidak terlalu penting, yang penting dipumping tiap hari," tutur AN saat dikonfirmasi Liputan6.com, Minggu (18/4/2021).

Adu mulut berlanjut ketika AN mengutarakan keinginannya dibelikan kacang almond agar kualitas ASI menjadi bagus dan banyak. Sebab kalau hanya keluar sedikit dan dipaksa dipumping akan terasa sakit.

Mendengar alasan itu, sang suami naik pitam. Sembari marah-marah, sang suami langsung mengambil bayi yang digendong AN.

"Setelah itu jadilah pertengkaran dimana saya didorong, dijambak, dilempar benda, dicekik, dijedotin kepala saya ke kepala dia, nabokin muka sebelah kiri saya, hingga kuping saya pengeng dan keluar darah dari hidung saya," tutur AN.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dilaporkan ke Polres Tangsel

Bukan hanya hidung yang mengeluarkan darah, kepala AN pun memar dan benjol akibat terbentur tembok. Leher juga memar akibat cekikan. Korban akhirnya memutuskan untuk visum dan melaporkan kasus penganiayaan itu ke Polres Tangerang Selatan.

"Sudah laporan ke Polres Tangerang Selatan, sudah visum juga," katanya.

Sementara itu, Kepolisian Resort Tangsel belum memberikan pernyataan terkait penanganan laporan dugaan KDRT tersebut. Hingga berita ini ditulis, Liputan6.com terus berusaha mengkonfirmasi kasus ini ke kepolisian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.