Sukses

Teror KKB di Tanah Papua

Dalam satu pekan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menebar teror di Papua. Dimulai pada 8 April 2021, dua guru tewas ditembak KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam satu pekan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menebar teror di Papua. Dimulai pada 8 April 2021, dua guru tewas ditembak KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Kedua guru tersebut bernama Oktavianus Rayo (42) dan Yonathan Renden (28). Oktavianus Rayo ditembak KKB di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, pada Kamis (8/4/2021). Sementara Yonathan ditembak pada Jumat (9/4/2021) di Kampung Ongolan, Distrik Beoga.

Selain itu, KKB pimpinan Nau Waker juga melakukan tindakan kriminal, membakar SD, SMP, SMA di wilayah Kampung Julukoma, Distrik Boega, Kabupaten Puncak, Papua, pada sore harinya. Tak berhenti di situ, KKB juga membakar satu helikopter.

Perbuatan itu dilakukan Nau Waker dan anggotanya setelah diburu pasukan gabungan TNI-Polri dalam Operasi Nemangkawi di Intan Jaya.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Junaedi Arung Sulele menjadi saksi dalam kejadian penembakan yang terjadi pada Jumat sekitar pukul 15.00 WIT itu.

"Sebelum ada kejadian, hingga kami semua turun, situasi sudah kembali kondusif sehingga kami memutuskan untuk kembali ke Beoga," kata Junaedi kepada wartawan, Sabtu (10/4/2021).

"Puji Tuhan saya masih lolos, saat penembakan saya tidak lihat orang. Ketika bunyi tembakan saya lari ke arah kanan, saudara Yonatan Renden ke kiri, korban sudah kena 2 kali tembakan di dada tapi masih sempat lari kemudian rubuh," sambungnya.

Namun, untuk penembakan pertama yang menimpa Oktavianus pada Kamis atau sehari sebelumnya, Junaedi mengaku sedang tidak berada di lokasi kejadian.

"Kalau korban pertama, saya tidak di TKP, lokasi saya jauh dari situ. Lokasi korban pertama itu di SMPN 1 Beoga, korban itu guru SD Klemabeth, tetapi karena istrinya mengajar di SMP, mereka tinggal di perumahan guru SMPN 1 Beoga. Saat penembakan korban pertama saudara Oktovianus Rayo dia dikepung KKB," tuturnya.

"Informasi yang saya terima yang dibakar adalah perumahan guru dan 1 gedung sekolah SMA," tambahnya.

Distrik Beoga pun makin mencekam. Sebanyak 27 warga pendatang dievakuasi ke Timika. Aparat TNI-Polri masih terus berjaga di wilayah tersebut.

Tim Satgas Nemangkawi memburu KKB Papua yang mengganggu masyarakat Beoga, Kabupaten Puncak. Ratusan anggota TNI Polri telah memasuki distrik tersebut untuk memberikan perlindungan.

Kasatgas Humas Ops Nemangkawi Kombes Iqbal Al Qudusy menyampaikan, pemulihan atas serangkaian kejadian di distrik Boega Puncak Papua terus dilakukan. Wilayah tersebut mengalami insiden penembakan tiga masyarakat sipil, perusakan fasilitas sekolah, hingga pembakaran helikopter.

"Cepat atau lambat kelompok kriminal ini pasti tertangkap," tutur Iqbal kepada Liputan6.com, Jumat (16/4/2021).

Menurut Iqbal, sudah tiga hari TNI Polri melakukan pergeseran Satgas Nemangkawi ke wilayah Boega, Kabupaten Puncak, Papua. Tim yang berada di Distrik Ilaga juga melakukan penyisiran kelompok KKB dari arah Ilaga menuju Beoga.

"Kami berharap masyarakat untuk tetap tenang, Ops Nemangkawi TNI Polri akan terus menjaga dan melindungi masyarakat di wilayah Boega dan sekitarnya," jelas Iqbal.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Teror di Ilaga

Namun ketika TNI Polri fokus mengamankan Boega, teror justru berpindah ke Ilaga.

KKB menembak seorang pelajar SMA di Kampung Tagaloa, Kabupaten Puncak Ilaga. Hal tersebut terjadi saat Tim Satgas Nemangkawi sedang berkonsentrasi menanggani kasus di Beoga, Kabupaten Puncak.

Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Iqbal Al Qudussy menyampaikan, peristiwa terjadi pada Kamis 15 April 2021. Korban atas nama Ali Mom merupakan pelajar kelas 1 SMAN I Ilaga.

"Satgas Nemangkawi TNI Polri yang berada di distrik Ilaga sedang melakukan pengejaran KKB pelaku penembakan keji anak SMA ilaga," tutur Iqbal dalam keterangannya, Jumat (16/4/2021).

Menurut Iqbal, pada Kamis 15 April 2021 sekitar jam 07.00 WIT, korban menerima telepon dari orang tidak dikenal yang memintanya membelikan rokok dan pinang dan diantarkan ke Kampung Uloni, Ilaga, Kabupaten Puncak.

Korban kemudian mengantarkan barang belanjaan tersebut menggunakan sepeda motor. Namun sesampainya di pinggir jalan Kampung Uloni, dia langsung ditembaki dengan menggunakan senjata api sebanyak dua kali di bagian kepala.

"Korban tewas di TKP sementara sepeda motor yang digunakan korban dibakar oleh orang tidak dikenal," jelas dia.

Jenazah korban sudah dievakuasi ke kediamannya di Jalan Pinggir Kampung Lambet, Ilaga, Kabupaten Puncak, pagi ini. Berdasarkan penelusuran telepon, didapati identitas tersangka atas nama Lerrymayu Telenggen.

Lerrymayu mengabarkan kepada Legakak Telenggen lewat SMS bahwa dirinya telah melakukan penembakan terhadap Ali Mom. Hanya saja, dia menyebut tidak mengetahui korban adalah sipil atau aparat keamanan.

"Melalui hasil komunikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa Lerrymayu salah tembak dan mengira korban adalah aparat keamanan yang kemudian ditembak saat korban mengantarkan pinang dan rokok," Iqbal menandaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.