Sukses

4 Fakta Gempa Banten yang Getarannya Terasa hingga Jakarta dan Sukabumi

Gempa bermagnitudo 4,9 getarkan Bayah Banten, Rabu (14/4/2021) siang. Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang diduga dipicu aktivitas Sesar Cimandiri.

Liputan6.com, Jakarta Gempa magnitudo 4,9 yang terjadi di Bayah Banten hari ini tidak hanya dirasakan warga setempat. Selain Jakarta, getarannya terasa hingga Sukabumi, Jawa Barat.

Hal ini diungkap akun @riri_ovii dan @hellomyjune26 lewat Twitter Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Ya Allah terasa sampai Sukabumi," tulis Juni@hellomyjune26.

Sebelum dimutakhirkan BMKG menjadi 4,9, gempa di Bayah Banten ini dilaporkan berkekuatan magnitudo 5, namun tidak berpotensi tsunami. Lindu terjadi pada pukul 13.28 WIB.  

Lewat laman resminya BMKG menjelaskan bahwa titik gempa berada di koordinat 7,39 Lintang Selatan (LS) dan 105,97 Bujur Timur (BT). Atau tepatnya di 59 kilometer barat daya Bayah Banten.

"Kalau melihat kedalamannya, akibat sesar aktif di dasar laut," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono kepada Liputan6.com, Rabu (14/4/2021).

Berikut deretan fakta gempa Banten hari ini yang getarannya terasa hingga Jakarta bahkan Sukabumi: 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Dimutakhirkan Jadi Magnitudo 4,9

Wilayah Selatan Jawa atau tepatnya di Bayah Banten diguncang gempa  tektonik pada hari ini, Rabu (14/4/2021) pukul 13.28 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memutakhirkan magnitudo gempa.

"Hasil analisis BMKG dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempa ini memiliki magnitudo M5,1 kemudian diupdate menjadi magnitudo M4,9," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, kepada Liputan6.com, Rabu (14/4/2021).

 

3 dari 5 halaman

2. Berjenis Gempa Dangkal

Terkait episenter gempa, Daryono menyebut lokasi gempa terletak pada koordinat 7,4 LS dan 105,92 BT. Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 83 km arah Barat Daya Kota Pelabuhan Ratu, Kab Sukabumi, Jawa Barat.

Gempa berada pada kedalaman 21 kilometer. 

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang diduga dipicu aktivitas Sesar Cimandiri yang menerus ke laut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata dia.

 

4 dari 5 halaman

3. Sesar Aktif Menjadi Penyebab Gempa

Sementara, penyebab gempa menurut Daryono akibat dari sesar aktif

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa yang terjadi di Banten akibat dari sesar aktif.

"Kalau melihat kedalamannya, akibat sesar aktif di dasar laut," ujar dia kepada Liputan6.com, Rabu (14/4/2021).

Gempa yang terjadi di Banten ini, getarannya terasa ke Jakarta. Seorang warga Jakarta kaget adanya gempa tersebut.

"Di kantor berasa gempa," kata Ayya yang berkantor di daerah Gondangdia, Cikini, Jakarta, Rabu (14/4/2021).

 

5 dari 5 halaman

4. Terasa hingga Jakarta dan Sukabumi

Selain Ayya, seorang karyawan swasta yang berkantor di kawasan Cikini mengaku merasakan hal yang sama. Nadya namanya. 

"Saya lagi di lantai 3 gedung 5 tingkat. Gempa terasa sekitar pukul 13.32 WIB. Enggak lama, di bawah 10 detik aja," ujarnya. 

Sementara itu, dunia maya ramai mengomentari twit BMKG terkait gempa tersebut. Ada yang menyebut getaran gempa terasa hingga Sukabumi.

"Ya Allah terasa sampai Sukabumi," tulis Juni@hellomyjune26.

"Kerasa lumayan kenceng ke sukabumi," kata Riri Novia @riri_ovii

Saat dirasakan hingga Sukabumi, guncangan gempa  dirasakan di daerah Kalapanunggal, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, dalam skala intensitas III MMI.

Gempa juga dirasakan di Jakarta, Bayah, Pelabuhan Ratu, Palangpang Ciemas, Sagaranten, Curug Kembar, dalam skala intensitas II MMI.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Mitigasi BMKG dan Tsunami, Daryono.

Dia juga mengungkapkan, hingga pukul 13.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

 

Syauyiid Alamsyah (Magang)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.