Sukses

Ada Surat Provokasi Usai KKSB Bakar Helikopter, TNI: Aparat Tidak Akan Terpancing

Deni menilai isi dari surat tersebut adalah sebuah pancingan terhadap aparat keamanan untuk melakukan pengejaran terhadap para terduga pelaku.

Liputan6.com, Jakarta Perwira Penerangan Kogawilhan III Letkol Laut KH Deni Wahidin mengatakan, ada surat bernada provokatif yang ditemukan usai terjadinya insiden pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu 11 April 2021. Diketahui, terduga pelaku pembakaran tersebut adalah Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB).

"Ini (surat) ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara). Bahwa Lekk Gakak Telenggen dan Militer Murib menyatakan bahwa kalau mau mencari mereka, mereka berada di Ilaga," kata Deni dalam keterangan resmi diterima, Senin (12/4/2021).

Deni menilai isi dari surat tersebut adalah sebuah pancingan terhadap aparat keamanan untuk melakukan pengejaran terhadap para terduga pelaku. Namun Deni memastikan, tidak ada aparat yang gegabah terpancing oleh isi surat terkait.

"Yang jelas aparat tidak mudah terprovokasi dan tidak mau masyarakat terus menjadi korban dari perbuatan-perbuatan keji KKSB," tegas dia.

Deni meyakini, saat ini aparat keamanan telah berhasil mengidentifikasi pelaku pembakaran helikopter yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Mereka adalah Prenggen Telenggen, Abu Bakar Kogoya, Lerymayu Telenggen, dan Numbuk Telenggen.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Front Bersenjata OPM

Diketahui, serangkaian aksi teror KKSB semakin meresahkan masyarakat Papua. Mereka menebar ketakutan di dunia penerbangan yang notabene hal yang sangat vital dalam hal transportasi di Papua. Selain itu, KKSB juga meneror dunia pendidikan dengan menembak mati sejumlah guru dan membakar sejumlah sekolah.

"Saat ini aparat TNI-Polri sedang mengejar pelaku teror. Fakta ini menambah daftar aksi terorisme KKSB sebagai front bersenjata OPM," Deni menandasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.