Sukses

Upaya TNI AD Bangun Jembatan untuk Korban Banjir Bandang di Bima NTB

Banjir melanda sejak 2 April dan merendam sebagian besar wilayah di Kabupaten Bima, termasuk memutus beberapa jembatan.

Liputan6.com, Jakarta - TNI Angkatan Darat (AD) berjibaku membantu pembangunan jembatan di wilayah terdampak banjir bandang Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Diharapkan upaya tersebut dapat segera mempercepat dan menghidupkan kembali akses perekonomian warga.

Komandan Yonzikon 13/KE Letkol Czi Alid Setiawan menyampaikan, pengerjaan pembangunan jembatan itu akan menghubungkan kembali Desa Rade dan Desa Bolo di Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima.

"Kami segera bergerak cepat dan simultan dalam penanganan dampak bencana banjir bandang ini," tutur Alid dalam keterangannya, Minggu (11/4/2021).

Alid menyebut, ada sekitar 51 personel dikerahkan untuk percepatan pembangunan jembatan. Banjir diketahui melanda sejak 2 April lalu dan merendam sebagian besar wilayah di Kabupaten Bima, termasuk memutus beberapa jembatan.

"Personel kami bersama para Babinsa serta dibantu masyarakat non stop bekerja untuk secepatnya menyelesaikan jembatan ini. Harapan kami, dalam waktu dua minggu jembatan ini sudah dapat digunakan dan dilalui warga beraktivitas," kata Alid.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lokasi jembatan rusak lainnya

Lokasi lain jembatan yang mengalami kerusakan berada di Desa Campa dan Woro. Meski tidak separah di Desa Rade-Bolo, namun tetap menghambat aktivitas dan transportasi warga.

Di Kecamatan Madapangga sendiri terdapat sembilan dari 11 desa yang terdampak banjir bandang. Pertanian masyarakat yang siap panen pun turut terendam banjir.

Bantuan pemerintah pusat sendiri telah tiba dan langsung didistribusikan kepada warga yang terdampak bencana. Khusus wilayah Kecamatan Madapangga yang mendapatkan bantuan 3 ribu paket sembako.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.